Brilio.net - Sekarang ini sudah banyak wanita Indonesia yang berhasil berkiprah di dunia penerbangan sebagai seorang pilot. Sejumlah maskapai penerbang memiliki pilot perempuan. Tapi, bagiamana dengan militer, khususnya TNI Angkatan Udara yang memang identik dengan dunia kedirgantaraan?

Wanita yang menjadi anggota TNI Angkatan Udara dikenal dengan nama Wara (Wanita Angkatan Udara). Untuk bisa menjadi anggota Wara, bukan perkara gampang. Mereka harus melalui seleksi ketat dan menjalani pendidikan militer yang berat di lereng Gunung Merapi. Tantangan menjadi semakin berat jika ingin menjadi penerbang militer. Tapi, tantangan yang berat ini berhasil ditaklukkan oleh sembian wanita ini. Hingga sekarang keberadaan mereka belum tergantikan karena memang rekrutmen penerbang dari Wara yang masih vakum. Dari sembilan wanita penerbang militer tersebut, hanya dua yang masih aktif terbang, selebihnya sudah tidak aktif. Beberapa juga ada yang pensiun dan mengambil pensiun dini.

Siapa saja sembilan Srikandi penerbang itu?

1. Marsekal Pertama (Purn) Sulastri Baso

9 Wanita yang jadi penerbang pesawat TNI AU, belum tergantikan!

Rekrutmen penerbang Wara angkatan I yang dilantik pada tahun 1982. Wanita asal Makassar ini tugaskan sebagai penerbang pesawat angkut di Skuadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Sulastri Baso pensiun pada 2013 dengan pangkat terakhir Marsekal Pertama TNI.

2. Kolonel Pnb Hermuntarsih
Hermuntarsih satu angkatan Sekbang dengan Sulastri. Dia juga menjalani karir penerbang yang hampir sama, Sulastri menjadi penerbang pesawat angkut di Skuadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma. Kini dia masih berdinas di TNI AU, tapi sudah tidak aktif terbang.

3. Kolonel Pnb Veronica

9 Wanita yang jadi penerbang pesawat TNI AU, belum tergantikan!

Veronica menjadi penerbang Wara dari rekrutmen kedua. Pada rekrutmen ini ada lima Wara yang berhasil menjadi penerbang, Veronica salah satunya. Dia ditugaskan sebagai penerbang angkut di Skudaron Udara 4 Lanud Abdurrachman Saleh, Malang dengan pesawatnya Cassa dan Cesna. Kini dia menjadi perwira di mabes TNI AU dan sudah tidak aktif terbang.

4. Letkol Pnb Inana Musailimah
Satu angkatan dengan Vero, Inana juga menjadi penerbang pesawat angkut Cassa dan Cesna. Inana pensiun dini pada saat pangkatnya perwira menengah dan sudah tidak aktif dinas terbang.

5. Hendrika Aries
Penerbang Wara yang kini sudah tidak berdinas di militer karena pensiun dini. Dia pernah menerbangkan pesawat angkut Cassa dan Cesna semasa berdinas di TNI AU. Kini dia masih aktif di dunia penerbangan, tapi untuk penerbangan sipil.

6. Ratih
Sebagaimana Hendrika, Ratih juga memutuskan untuk mengundurkan diri dari dinas kemiliteran ketika pangkatnya masih perwira pertama. Dia juga pernah menerbangkan pesawat angkut Cassa dan Cesna semasa berdinas di TNI AU.

7. Sumartini
Sumartini mengambil keputusan serupa dengan Hendrika dan Ratih yang mengundurkan diri dari dinas TNI AU.

8. Kapten Pnb Sekti Ambarwaty

9 Wanita yang jadi penerbang pesawat TNI AU, belum tergantikan!

Ambar merupakan satu dari penerbang wara rekrutan terbaru. Dia dilantik jadi penerbang pada 2 Agustus 2007. Ambar ditugaskan sebagai penerbang pesawat angkut dengan pesawat CN-235 di Skuadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

9. Kapten Pnb Fariana Dewi Djakaria Putri

9 Wanita yang jadi penerbang pesawat TNI AU, belum tergantikan!

Fariana adalah penerbang Wara satu angkatan Sekolah Penerbang (Sekbang) dengan Ambar. Dia ditugaskan untuk menjadi pilot di Skuadron Udara 7 Lanud Suryadarma, Subang, Jawa Barat dengan pesawat EC Collibry. Fariana satu-satunya wanita yang menerbangkan helikopter di TNI AU.