Brilio.net - Puro Pakualaman, Yogyakarta bersiap menggelar hajatan besar di awal tahun 2016 ini. Kanjeng Pangeran Haryo Suryodilogo hampir dipastikan bertakhta di Kadipaten Pakualaman, Yogyakarta menjadi Paku Alam (PA) X, menggantikan sang ayah, Paku Alam IX yang wafat pada 21 November 2015 silam.

Prosesi penobatan yang dinamakan Jumenengan Dalem dan Kirab Ageng ini rencananya akan diselenggarakan pada Kamis (7/1) bertempat di Puro Pakualaman, Yogyakarta. Sebagai langkah persiapan, Kadipaten Pakualaman Yogyakarta telah menggelar Gladi Minggu (3/1).

Acara ini nantinya juga akan dimeriahkan kehadiran empat ekor gajah dan 6 kereta kencana yang ditarik sekitar 30 ekor kuda. Empat gajah ini tiga merupakan milik Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta dan seekor gajah bernama Gilang milik Kasultanan Yogyakarta.

Sementara kereta kencana yang dihadirkan salah satunya adalah milik Kyai Manik Kumala, yang telah berusia dua abad yang merupakan hadiah dari Letnan Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamford Raffles kepada K.G.P.A.A. Paku Alam I pada tahun 1812. Kemudian ada juga kereta baru yaitu kereta Kyai Jaladara, yaang dibuat dengan standar dan kualitas kerajaan Eropa.

Total ada sekitar 438 orang yang akan membentuk barisan dalam Kirab Ageng besok lusa. "Terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, seperti Polri, ormas, dan prajurit Pakualaman itu sendiri," ujar KPH Tjondrokusumo, selaku ketua umum panitia kepada brilio.net, Senin (4/1).

Untuk memperlancar jalannya acara, setidaknya sebanyak 2.500 orang dari unsur TNI, Polri dan elemen masyarakat dilibatkan dalam pengamanan acara. Selain itu, selama acara berlangsung beberapa jalan utama nantinya akan ditutup untuk kendaraan umum, antara lain Jalan Sultan Agung, Jalan Gadjah Mada, Jalan Gayam, dan beberapa jalan lainnya diseputaran Puro Pakualaman, Yogyakarta.

"Total jarak pawai setelah disurvei akan menempuh hingga 4,1 kilometer," imbuh KPH Indro Kusumo, selaku ketua panitia 1 bidang acara.