Brilio.net - Panasnya terik matahari dan derasanya guyuran hujan tak kan menghentikan langkah Mbah Din berkeliling menjajakan jemuran. Dengan gerobak sorongnya, Mbah Din berkeliling ke tempat yang masih mampu ia jamah.

Di usianya yang sudah renta Mbah Saifudin, nama lengkap Mbah Din, masih tegar melangkahkan kakinya demi membantu menafkahi anak dan cucunya. Kakek asal Bandung, Jawa Barat itu mengaku sudah 20 tahun berjualan jemuran sejak kepindahannya ke Yogyakarta dan menetap di kawasan terminal lama Umbulharjo.

Pekerjaan yang menguras keringat ini ia lakoni karena Mbah Din enggan berpangku tangan dan membiarkan anaknya yang sudah berkeluarga banting tulang sendirian. Mbah Din berharap uang hasil jerih payahnya, yang tak banyak, akan sedikit membantu meringankan kebutuhan anak dan cucunya.

Kakek yang dulunya bekerja sebagai petani ini mengaku sudah biasa berjalan berkilo-kilo meter sejak pagi hingga sore hari. “Alhamdulillah, saya masih kuat Mas,” tuturnya kepada brilio.net.

Bagi Mbah Din mencari nafkah tidak melulu harus selalu mendapat banyak. Ia percaya selama orang masih mau melangkah untuk berkerja dengan jalan yang baik dan halal, Tuhan akan menjanjikan kecukupan kebutuhan. Salut!