Brilio.net - Menjelang Hari Raya Nyepi tahun 2016, masyarakat Bali mulai membuat ogoh-ogoh untuk melengkapi perayaan Nyepi tahun ini. Semua banjar seperti di Kota Denpasar berlomba-lomba membuat ogoh-ogoh terbaik mereka untuk di arak pada malam Pangrupukan (malam sebelum Hari Raya Nyepi).

Bagi kamu yang belum tahu, ogoh-ogoh merupakan karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.

Dalam perwujudannya, ogoh-ogoh sering digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan. Fungsi utamanya adalah sebagai representasi Bhuta Kala, yang kemudian diarak beramai-ramai keliling desa pada senja hari Pangrupukan, sehari sebelum Hari Nyepi.

Lalu bagaimana keseruannya? Berikut brilio.net kutip dari akun media sosial Ogoh Ogoh Denpasar, Kamis (3/3), 20 foto ogoh-ogoh yang menjadi bukti kalau Bali itu kaya akan budaya. Keren!

1. "Antakaning Sang Niwatakwaca", Banjar Sama Pedungan



2. "Detya Kala Yuyu Rumpung", Banjar Ujung Kesiman



3. "Bhomapralaya", Banjar Pande Sumerta



4. "Sang Khalikamaya", Banjar Geladag



5. "Brahma Wimohana Lila", Banjar Kepisah Pedungan



6. "Sang Kala Amangkurat", Banjar Pagan Kelod



7. "Pastu Bhatara Kala", Banjar Lebah Sumerta



8. "Jatayu Nemuning Pejah", Banjar Balun



9. "Gugurnya Prabu Niwatakawaca", Banjar Panti Sari



10. "Kumbakarna Lina", Banjar Kubu Delod Tukad



MASIH ADA YANG KEREN-KEREN LAGI. KLIK NEXT

2 dari 2 halaman



11. "Lubdaka Siwa Loka", Banjar Suwung Batan Kendal



12. "Tusta Kala Sunda Upasunda", Banjar Suwung Kangin



13. "Sunda Upasunda", Banjar Kerandan



14. "Wamana Awatara", Banjar Pekambingan



15. "Salitarsa Subali Sugriwa", Banjar Gemeh



16. "Sang Kala Tiga Wisesa", Banjar Tegal Kuwalon



17. "Ampah", Banjar Batanbuah



18. "Bhomantaka", Banjar Ketapian Kaja



19. "Kala Rau", Banjar Abian Kapas Kelod



20. "Tatumpur Agung", Banjar Dauh Tangluk