Brilio.net - Kita mungkin bisa mengetahui bagaimana seseorang menjalani kisah cintanya. Tapi kita tidak bisa mengerti sepenuhnya betapa perjuangan setiap orang atas kehidupan yang sedang dia jalani bersama orang tercinta. Seperti hubungan yang dijalani oleh Andi Jayanudin (24) dengan Ati Siti Sadiyah (21) yang ia ceritakan kepada brilio.net melalui sambungan bebas pulsa 0800-1-555-999, Sabtu (7/11).

Rasa suka yang pernah dirasakan Andi ketika masih kecil terus terbawa hingga dia tumbuh dewasa. Selamanya, kisah cintanya tersimpan dalam ingatan tapi bukan berarti tanpa perjuangan. Betapa banyaknya ujian yang harus dilalui Andi hingga sekarang ia mampu mendapatkan hati wanita pujaannya, Ati.

Kisah cinta mereka berawal ketika Andi masih duduk mengenakan seragam putih merah. "Saya masih ingat betul di mana saat itu saya membantu Ibu berjualan es krim untuk membantu perekonomian keluarga sejak Ayah meninggal. Dan Ati menjadi pelanggan setia es krim yang saya jajakan," kenang Andi. Sejak saat itulah Andi mulai tertarik dan jatuh cinta pada Ati.

Suatu hari, Andi memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya kepada Ati lewat sepucuk surat. Sayangnya, cinta Andi selalu ditolak. Padahal surat cinta selalu setia Andi kirimkan sampai mereka berada di bangku SMA. Ternyata waktu itu Andi mengetahui bahwa Ati sudah memiliki kekasih. Tapi meski cintanya ditolak, tak mengubah sedikitpun perasaan Andi pada Ati.

Terpisahkan oleh jarak dan waktu, Andi harus kembali meneruskan hidup untuk mencari pekerjaan. Andi rela merintis karir mulai dari kota Bandung, Jakarta hingga Kalimantan dengan berbagai jenis pekerjaan tanpa ada Ati di sisinya.

Tapi ada pelajaran yang bisa Andi ambil meski cintanya ditolak. Ia tetap bisa fokus dalam karir dan menyelesaikan pendidikannya hingga kini bisa sampai ke jenjang perguruan tinggi di salah satu Sekolah Tinggi Agama Islam Fakultas Ekonomi Jurusan Syariah, Kutai Timur.

Tetap saja, di sela-sela kesibukan Andi. Sosok Ati masih saja hadir dalam pikirannya. Sayangnya lagi, mereka hilang kontak selama bertahun-tahun. Hingga pada suatu hari Andi menemukan nama Ati melalui situs Facebook. Rupanya, meskipun terputus kontak dan hubungan, Andi tetap ingin berdekatan dan mengetahui kabar Ati. Berbagai macam cara Andi lakukan agar bisa menjalin komunikasi dengan Ati seperti meminta nomer handphone lewat fitur chat Facebook.

Bukan awal yang mudah untuk bisa berkomunikasi lagi dengan Ati. "Butuh waktu sebulan agar Ati bisa menerima telepon dari saya. Dan selama satu tahun saya memberi perhatian pada Ati sampai tepat di hari ulang tahunnya pada tanggal 2 Oktober, saya memberi kado boneka tapi respons Ati masih dingin. Meski responsnya seperti itu saya tetap bersikeras menyatakan lagi perasaan yang masih ada untuknya. Tapi masih saja ditolak," kata pria asal Gombong ini.

Perjuangan Andi belum berhenti. Di hari ulang tahun Ati di tahun berikutnya, Andi mencoba menyatakan perasaannya lagi dan lagi. Tapi masih saja ditolak. "Padahal sudah saya kasih jam tangan Rolex, saya bantu kebutuhan sehari-hari dan biaya kuliah. Tapi saat itu saya tak ada maksud apa-apa, hanya ingin melihat dia berhasil dan ingin berbagi karena saya merasa saat itu sudah cukup mampu. Dan bukan hanya dia yang saya bantu, Ibu dan saudara kandung saya pun juga," kata Andi.

Namun, lagi dan lagi, Andi tak sedikitpun menyerah untuk menjadikan Ati sebagai kekasihnya. Andi tetap bersemangat dan tetap berada di samping Ati di saat senang maupun susah. Hingga tepat di hari ulang tahun Andi ke-24, perjuangan Andi akhirnya berbuah manis beserta doa-doa yang tak pernah lelah ia panjatkan. Cinta Andi diterima oleh Ati yang disampaikan bersama ucapan selamat ulang tahun.

"Ati menceritakan bahwa selama ini sebenarnya ia tidak menolak cinta saya tapi ia ingin melihat seberapa yakin dan seberapa pantas saya untuk jadi imam bagi dia. Dia juga bilang kalau ternyata saya adalah orang yang tetap mempertahankannya dan saya tetap semangat berjuang dari nol tanpa melirik wanita lain," ungkap Andi yang saat ini tinggal di Bontang, Kalimantan Timur.

Malangnya, setelah Andi berhasil mendapatkan cinta Ati, hubungan mereka sempat ditentang oleh orangtua Ati. "Saya cuma bilang pada Ati, apapun yang orangtuanya bilang tentang saya termasuk tentang status sosial yang berbeda, meski memang benar saya orang kampung dan Ati anak orang berada, saya nggak akan pernah sakit hati. Karena kebahagiaan sudah saya dapatkan yaitu Ati yang mau menerima saya. Saya juga bilang kalau Ati nggak usah repot-repot untuk memperjuangkan kepantasan diri saya di depan orangtuanya untuk menjadi pendamping hidupnya, cukup bukakan pintu saat saya sedang berkunjung ke rumah dan biarkan saya yang menjawab semua keraguan orangtuanya."

Berkat keyakinan, perjuangan serta doa-doa yang selalu Andi rapalkan pada Tuhan. Kini Andi mampu membuktikan bahwa dirinya pantas menjadi pendamping hidup Ati pada orangtuanya lewat kesuksesan dalam karirnya. "Alhamdulillah, sekarang saya sudah punya rumah, mobil, perusahaan dan karyawan sendiri. Semua orang yang dulu pernah menghina dan meragukan kemampuan saya bisa melihat hasil perjuangan saya terutama orangtua Ati. Dan yang paling penting, insyaa Allah bulan Januari 2016 saya akan menikah dengan Ati bersama restu yang sudah saya genggam dari orangtua," sebutnya.

Akhirnya, kisah Andi dan Ati bisa berujung ke pelaminan dalam waktu dekat. Bagi Andi, restu dari orangtua sangat penting dan bukan menjadi hal yang harus dipertentangkan tapi diperjuangkan. Begitu juga dengan cinta yang bila diperjuangkan dengan penuh keyakinan dan kesungguhan, akan selalu ada jalan. Tapi tetap terlebih dahulu harus meraih ridho orangtua, agar kebahagiaan bisa sepenuhnya dirasakan.

Cerita ini disampaikan Andi melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!