Brilio.net - Penyanyi Brigita Meliala atau yang dikenal dengan nama panggung Idgitaf memulai awal 2022 dengan merilis mini album perdana. Bertajuk Semoga Sembuh, mini album ini menawarkan kesembuhan luka untuk para pendengarnya.

Dirilis pada 21 Januari lalu, mini album ini merupakan bentuk manifestasi Gita dalam bermusik sebagai remaja yang berhasil melewati dan merangkum fase kehidupan.

“Kenapa dirilis Januari karena aku pengin lagu-lagu di dalamnya bisa menemani orang di saat lagi sedih di 2022 atau tahun-tahun berikutnya. Jadi, kalau lagi sedih tinggal bawa ini aja di perjalanan hidup kalian. Suatu saat nanti, mungkin ada yang relate,” kata Gita dalam keterangan pers yang diterima brilio.net, Senin (24/1).

Album ini berisi lima buah lagu, yakni 'Berlagak Bahagia', 'Sekuat Sesakit', 'Takut', 'Kasur Tidur', dan 'Semoga Sembuh' yang dipilih sebagai focus track album. Tema besar yang disuguhkan album ini berupa tahapan penyembuhan luka untuk bangkit dari kesedihan.

Penulisan lagunya memiliki cerita yang saling berkesinambungan. Saat menuliskan 'Berlagak Bahagia' di tahun 2018, Gita menemukan dirinya untuk mendapatkan cara terbaik dalam menghadapi rasa sedih.

Kemudian Gita mencoba untuk percaya dengan orang lain untuk berbagi kesedihannya dan membuka diri lewat nomor 'Sekuat Sesakit'. Cerita kemudian berlanjut ke fase berikutnya lewat lagu 'Takut' untuk merefleksikan dan menguatkan diri.

Gita langsung menyambung cerita hidupnya di 'Kasur Tidur'. Lagu yang spesial karena ia menciptakan imajinasi yang mungkin sebelumnya tak terpikirkan. Di nomor terakhir 'Semoga Sembuh', Gita menuliskannya saat mulai memahami dan bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Ini yang menjadi fase dirinya untuk bisa membantu orang lain. Walau mungkin kehadiran dirinya tidak berpengaruh banyak. Namun, ia berharap lagu ini bisa menjadi kekuatan.

Bukan cuma tentang kekuatan lirik lagu, Idgitaf juga memikirkan konsep yang terbaik dalam memvisualisasikan karya musiknya. Lagu-lagu sedih baginya tak harus selalu digambarkan dengan abu-abu, hitam, monokrom, atau warna-warna gelap lainnya.

Di cover art album, terdapat tiga elemen penting yaitu tangga, bunga, dan kupu-kupu. Tangga melambangkan pertambahan usia, serta bunga dan kupu-kupu melambangkan kesembuhan dan harapan.

Kini Gita tengah mempersiapkan pertunjukan intim Semoga Sembuh yang akan berlangsung Februari mendatang. Selain itu, ia siap mengeluarkan mini albumnya dalam versi deluxe berisi dua lagu tambahan yang mempresentasikan bahwa proses sembuh itu proses yang panjang dan banyak pelajaran yang didapatkan.

“Enggak cuma pas lagi sakit doang. Tapi setelah sakit pun banyak, dari perubahan mindset, perubahan gaya hidup. Kenapa ada deluxe ini, karena aku pengin cerita juga. Setelah aku sembuh itu apa, apa yang aku rasain. Itu yang pengin aku bagi,” tutup Gita.

Memasuki usia yang ke-22 tahun, Gita berencana akan lebih memantapkan diri sebagai penulis lagu dan mendalami beberapa instrumen musik.

Perilisan album Semoga Sembuh ini menyusul kesuksesan yang telah diraihnya lewat single “Takut” atas pencapaian 12 juta lebih penonton via kanal YouTube Idgitaf dan jumlah pendengar yang menghiasi digital streaming platform.