Brilio.net - Di kalangan masyarakat Indonesia, kebiasaan bernyanyi sudah menjadi budaya yang begitu mengakar sejak lama. Bukan hanya sebagai bentuk ekspresi dan komunikasi, bernyanyi juga bisa menjadi alat pemersatu. Bernyanyi pun kian berkembang sebagai bahasa universal dalam budaya peradaban manusia Indonesia dari waktu ke waktu.

Nah belakangan, kebiasaan bernyanyi bersama ini kembali populer di kalangan genarasi milenial kota besar seperti Jakarta. Aktivitas yang biasa disebut “karaoke”, semakin menggeliat dan digandrungi di ruang publik. Karaoke tak lagi hanya dilakukan di bilik-bilik tertutup, namun merambah ke area yang lebih terbuka seperti klub, pensi, konser, hingga festival musik besar.

Fenomena ini kemudian memunculkan efek domino yang secara langsung membentuk kultur karaoke di kalangan anak muda urban di Indonesia. Musisi yang memfokuskan aksi panggungnya untuk memandu karaoke pun kian bermunculan.

Adalah Gofar Hilman, penyiar radio yang yang juga seorang content creator, yang menangkap tren ini. Dalam program Ngobam alias Ngobrol Bareng Musisi di channel Youtube miliknya, Gofar menghadirkan salah satu pelopor musisi karaoke di Indonesia, OomLeo Berkaraoke. Mereka mengulik secara mendalam tentang kegandrungan generasi muda saat ini untuk ikut sing along berkaraoke dalam sebuah pertunjukan musik.

Karaoke Anthem © 2019 brilio.net

Musisi yang bernama asli Narpati Awangga itu mengatakan, kultur karaoke sebetulnya Indonesia banget. Menurutnya, orang Indonesia suka bernyanyi. Jika dulu ada yang namanya nembang, kemudian ada orgen tunggal, lalu berkembang diiringi band live music, dan segala macam.

“Nah sekarang semakin difasilitasi dengan adanya minus one, ada lirik di situ, maka munculah karakter asli orang Indonesia yaitu suka nyanyi,” ungkap OomLeo dalam perbincangan Ngobam yang dirilis baru-baru ini.

Menurut OomLeo, karaoke sebetulnya bukan fenomena yang datang tiba-tiba. Karaoke sudah populer di seluruh penjuru dunia. Namun kultur ini terus berkembang dan beradaptasi dengan perkembangan musik yang semakin dinamis. Di Jakarta, tumbuh fenomena baru yang sifatnya sangat khas Indonesia, yaitu bernyanyi melantunkan lagu dalam sebuah kebersamaan dalam acara kekinian yang sering disebut karaoke night. Pada akhirnya kultur urban ini berkembang menjadi gerakan yang bertajuk “Karaoke Anthem”.

“Makanya sekarang yang lebih ngetren itu video lirik, bukan video klip. Semua musisi sekarang bikinnya video lirik, karena semua orang jadi paham liriknya dan bisa ikut nyanyi,” timpal Gofar.

Berangkat dari akar filosofi karaoke tersebut, Gofar dan temannya, DJ band Kasper (instagram @wearekasper) kemudian berinisiatif menggelar KAC atau #KaraokeAnthemChallenge. Ajang ini dirancang menjadi sebuah program untuk generasi muda menyalurkan ambisi dan bakat mereka bernyanyi. Nantinya akan ada event bulanan yang diberi nama KAS atau #KontesAduSinging, yang perdananya akan diadakan pada 21 November 2019 di KILO Lounge, Gunawarman, Jakarta.

KAS atau #KontesAduSinging diharapkan akan menjadi ajang pilihan dari pencari bakat dan masyarakat untuk bertemu dengan para “Karaoke Anthem Superstars” yang akan bermunculan seiring dengan berkembangnya sub-kultur “Karaoke Anthem”.

“Gue dan OomLeo sepakat bahwa karaoke adalah kultur Indonesia. Buat lo yang enggak sepakat sama kami atau enggak suka karaoke, lo mendingan datang nanti di Karaoke Anthem Challenge tanggal 16 November di Indoestri Makerspace dan tanggal 21 November di Kilo Lounge. Follow juga akun Instagram @wearekasper,” tandas Gofar.

Jadi, Sobat Brilio (Sobri) yang nggak mau ketinggalan acara ini, catat tanggalnya ya?