Brilio.net - Boleh jadi grup band GHO$$ masih asing di telinga banyak orang. Tapi soal musikalitas jangan diragukan. Band yang lahir dari Supermusic Rockin Battle 2017 ini menawarkan karakter dan genre musik yang berbeda. Cenderung gelap dan kelam, namun enerjik. 

Band yang digawangi Diegoshefa (vokal), Fadhi Perdana (gitar), Diego Aditya (gitar), dan Dhemo Ap (bas) memberikan khazanah lain dalam dunia musik lewat genre trip hop. Ini juga yang membedakan GHO$$ dengan dua pemenang lain diajang kompetisi band rock terbesar itu, Meet After The Storm (M.A.T.S) band electro rock asal Palembang dan Killa The Phia band metal asal Aceh.

Nah baru -baru ini, GHO$$ membuat gebrakan dengan menggarap konten musik dan performance mereka di ranah digital. Mereka pun tampil di episode perdana sebuah project digital content bertajuk Super Entertainment Uncommon Project (SETUP). Ini merupakan sebuah platform digital music video content baru yang akan tayang di kanal Youtube Supermusic. Meski dirancang untuk kebutuhan digital content, SETUP tetap berkonsep gigs yang dipenuhi audiens dan fans musik.

GHO$$ © 2019 brilio.net

Harmonisasi alunan musik yang mereka ciptakan pun terdengar apik dengan menggabungkan unsur hip hop, jazz dengan rock. Fakta ini juga yang menjadi pembeda GHO$$ di skena musik rock.

Hampir dua tahun setelah menjuarai Supermusic Rockin Battle, band asal Jakarta ini serius menggarap konten musik. Meski berada di luar radar industri, tapi bukan berarti mereka nggak berkarya ya. Buktinya, mereka sudah merilis mini album bertajuk The Blackest White Out. Nah kini GHO$$ sedang mempersiapkan full album debut. 

“Jadi sebenarnya dari akhir tahun kemarin sampai tahun ini GHO$$  lagi rekaman. Kita sudah mengumpulkan 17 lagu dan sedang proses 7 lagu tambahan untuk opsi full album yang rencana rilis tahun ini,” kata Diegoshefa usai performance GHO$$ di SETUP yang bertempat di Rossi Musik, Jakarta Selatan, belum lama ini.

GHO$$ © 2019 brilio.net

Penampilan di SETUP, menurut Diegoshefa, merupakan bagian dari strategi mereka dalam berkarya dan menggarap pasar musik GHO$$. Selain target meluncurkan full album, mereka juga secara serius membuat konten musik yang dipublikasikan secara digital.

Ranah digital, menurut Diegoshefa, memungkinkan band yang bernaung dalam management artis Megapro Communications ini untuk menampilkan karya yang ideal dan sesuai dengan warna musik mereka selama ini.

Nah pemilihan tempat di Rossi Musik pada edisi perdana juga dirasa sesuai dengan skena musik GHO$$ yang sebelumnya banyak berada di ranah indie. Venue SETUP pada episode-episode berikutnya akan berbeda-beda menyesuaikan dengan konsep setiap band.

GHO$$ © 2019 brilio.net

“Gue harap perfomance GHO$$ di project SETUP ini akan jadi surprise buat banyak orang yang udah sering banget nanyain kita. Ini merupakan pembuktian bahwa GHO$$ tuh artsy dan akan selalu membuat terobosan di sisi musikalitas dan performance,” lanjut Diegoshefa.

Di SETUP edisi perdana, GHO$$ memainkan sejumlah songlist, termasuk hits mereka “Care.Le$$”. Namun, sebagaimana ciri khas GHO$$, mereka pun tampil dengan repertoar yang tidak biasa. Permainan tata cahaya dan juga visual grafis di panggung menjadi nuansa ikut memperkuat karakter dark rock mereka.

GHO$$ © 2019 brilio.net

Diakui Diegoshefa, tidak mudah mengonsepkan aksi panggung untuk band seperti GHO$$ yang mengusung musik trip hop, genre yang memadukan unsur hip hop dan jazz dengan rock atau dream pop.

“Tapi justru ini tantangannya. Kami akan terus menghasilkan karya musik dan performance yang tidak biasa. Sesuai seperti nama SETUP, Super Entertainment Uncommon Project,” ujarnya.