Brilio.net - Setelah merilis video Satu Satu kolaborasi Iwan Fals dengan tiga musisi muda, Hindia, Rendy Pandugo, dan Petra Sihombing dalam kampanye #BersatuUntukMerdeka, IM3 Ooredoo menampilkan konser virtual Kemerdekaan bertajuk Bersatu untuk Merdeka, secara live di kanal Youtube IM3 Ooredoo, Sabtu (28/8/2021). Konser ini mengajak penonton merayakan bersatunya masyarakat Indonesia dalam berjuang menggapai kemerdekaan meski di tengah pandemi.

“Kolaborasi ini hendak menyampaikan pesan bahwa apa pun yang terjadi, kehidupan harus tetap berjalan, dan mampu memerdekakan diri dari perasaan takut. Konser ini diharapkan bisa mengingatkan kita semua untuk terus membawa semangat persatuan baik dalam menghadapi tantangan maupun berkarya,” tegas Iwan Fals.

Konser dibuka dengan narasi yang disampaikan Iwan Fals. “The Asian Heroes” versi Majalah Time Asia edisi 29 April 2002 itu menyampaikan bahwa kita semua punya hak untuk sejenak rehat atau berhenti. Mencari hikmah di balik semua yang kita alami. Tapi jangan terbuai dalam pertanyaan sampai kapan dan membuat diri tenggelam dalam pasrah dan diam. 

Konser Bersatu untuk Merdeka © 2021 brilio.net

“Pekerjaan dari hati yang bisa mengundang hati lainnya karena sebenarnya pahlawan itu ada pada tiap-tiap diri kita. Hanya ketika kita siap memanggilnya dan mengajak pahlawan lainnya, Bersatu untuk Merdeka,” ujar Iwan Fals.

Konser virtual yang sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat ini pun dibuka lewat lagu Bangunlah Putra Putri Pertiwi yang diambil dari album Sarjana Muda yang rilis pada 1981. Tampil solo, Iwan Fals membuka suasana konser dengan mengajak anak muda berkontribusi membangun Indonesia.    

Konser Bersatu untuk Merdeka © 2021 brilio.net

Setelah itu giliran Hindia yang tampil lewat lagu Setengah Tahun Ini disusul Petra Sihombing dengan lagu Apa? dan Rendy Pandugo yang membawakan lagu Home miliknya. Panggung konser musisi lintas generasi ini semakin seru dengan penampilan kolaboratif antara Iwan Fals, Rendy Pandugo, dan Petra Sihombing saat membawakan lagu Ikrar milik Iwan Fals dari album Belum Ada Judul (1992). Setidaknya dalam konser ini, sembilan lagu dibawakan termasuk Bento. Konser ditutup dengan lagu Satu-Satu.

Selain menghibur, konser ini membawa pesan persatuan. Selama kita bersatu, selama itu juga kita merdeka. “Collabonation Konser Kemerdekaan Bersatu untuk Merdeka merupakan kolaborasi spesial yang memiliki makna untuk mengingatkan masyarakat bahwa bagaimana pun situasi dan kondisi yang tengah terjadi, kita tidak sendirian. Kita mampu untuk terus menghasilkan sesuatu apabila kita berkolaborasi dan bersatu,” ujar SVP-Head of Brand Management & Strategy Indosat Ooredoo Fahroni Arifin.

Kisah inspiratif “pahlawan” muda  

Konser Bersatu untuk Merdeka © 2021 brilio.net

Bukan sekadar konser, suguhan ini juga memuat kisah inspiratif dalam bentuk audio visual yang disampaikan sejumlah “pahlawan” muda. Mereka adalah Tomi Alamsyah bersama 5 rekannya dari Kopi Muja, Lody Andrian dari Bagirata, serta Tristan Juliano dengan Benih Baik.  

Mereka berhasil menginspirasi dan menggerakkan masyarakat untuk saling bahu-membahu menghadapi situasi sulit yang masih berlangsung akibat pandermi Covid-19. Mereka punya caranya sendiri untuk berjuang membantu sesama.

“Makna persatuan inilah yang disampaikan terus-menerus melalui keseluruhan elemen yang dipadukan dalam konser ini, mulai dari kolaborasi antarmusisi lintas generasi, konsep panggung, hingga kolaborasi dengan para ‘pahlawan’. Sehingga audience yang menyaksikan konser bisa ikut merayakan perjuangan masyarakat Indonesia yang bersatu pada momen kemerdekaan sekaligus terinspirasi untuk tetap berkarya dengan berkolaborasi dan membantu sesama,” lanjut Fahroni.

Desain panggung persatuan

Konser Bersatu untuk Merdeka © 2021 brilio.net

Pesan kampanye Bersatu untuk Merdeka dalam konser ini divisualisasikan melalui konsep dan desain panggung yang berbentuk lingkaran sebagai lambang pertahanan dan persatuan untuk menjaga kolaborasi yang ada di dalamnya.

Dilatari sekat-sekat yang menjadi simbol rumah, menjadi pengingat bahwa selama masa pandemi ini, masyarakat lebih banyak melakukan kegiatan dari rumah. Gambar profil dan dokumentasi kegiatan para sosok ‘pahlawan’ pun turut ditampilkan di sepanjang konser.