Brilio.net - Grup band Jikustik akan menggelar konser reuni guna memperbaiki hubungan yang retak selama 10 tahun. Band asal Jogja yang populer dengan lagu 'Maaf' di era awal 2000-an ini rencananya akan menggelar konser 'Jikustik Reunian' pada 29 Maret 2019 di Grand Pacific Hall Yogyakarta.

Konser itu akan menjadi momen langka, sebab Pongki Barata (mantan vokalis), Aji Mirza Hakim alias Icha (mantan bass), Dadi (gitaris), Carlo (drummer) dan Adhitya Bagaskara (keyboard) benar-benar akan satu panggung lagi setelah 10 tahun tercerai berai.

Pada 2011, Pongki Barata memutuskan keluar dari Jikustik. Sebab selama satu tahun penuh kala itu, dirinya sudah tidak pernah diajak berkomunikasi lagi dengan personel lain. Tak lama kemudian, Icha juga memutuskan untuk ikut keluar.

Namun personel tersisa -- Adhit, Carlo dan Dadi -- tetap melanjutkan Jikustik dengan menggandeng Brian sebagai vokalisnya. Sayang, hubungan kelima personel Jikustik tetap tidak kunjung membaik.

Anas Syahrul Alimi selaku CEO Rajawali Indonesia mengatakan bukan hal mudah mengajak mereka main satu panggung lagi. Dia mengaku sudah menawarkan proyek ini sejak tiga tahun lalu.

"Tiga tahun saya melakukan pendekatan ke teman-teman Jikustik, Mas Pongki dan Mas Icha. Bukan hal mudah menyatukan mereka, memang benar-benar butuh usaha keras. Tapi saya yakin di masing-masing personel punya kerinduan bersama," ujar Anas dalam jumpa pers di Jakarta, seperti dikutip brilio.net dari antara pada Rabu (13/2).

Jikustik akur ciye © 2019 brilio.net

foto: Instagram/@icha_mirzahakim


Pongki sebagai personel yang pertama kali memutuskan untuk mundur, mengaku mau menerima tawaran reuni karena konsep yang bagus, yakni rekonsiliasi (memulihkan hubungan persahabatan ke dalam keadaan semula).

"Kenapa saya mau? Ketika dibilang yang ingin ditunjukkan adalah rekonsiliasi. Karena memang kita statusnya nggak pernah ngobrol selama 10 tahun. Rekonsiliasi ini konsep yang menarik buat saya," kata Pongki.
 
Hampir sama dengan Pongki, Icha yang juga sempat keluar dari Jikustik setelah Pongki itu mengaku tidak akan melewatkan kesempatan konser reunian ini. Bagi Icha, Jikustik bukan saja teman kerja, namun sudah seperti keluarga yang harus dia jaga hubungan baiknya hingga akhir kelak nanti.
 
"Saya orang yang sangat menghargai proses. Dulu kita berantem tapi masih bisa bersama satu misi. Saya mikir gimana saya nanti mati, tapi masih musuhan sama temen-temen saya. Saya jadi mikir ini berita yang sangat bagus setidaknya kita menyisakan kenangan indah," jelas Icha menambahkan.


Ini syarat Pongki mau reunian lagi sama Jikustik

Pongki Barata sempat menyatakan sudah tidak ingin manggung bersama Jikustik. Selain karena konsepnya sudah tak lagi menarik, Pongki merasa ada kecanggungan dengan para personel lain, lantaran sudah tidak berkomunikasi selama 10 tahun.

"Berat banget main sama mereka lagi. Saya mulanya itu vakum, tidak keluar. Tapi sampai 2011, saya tidak diapa-apain sama mereka. Akhirnya saya memutuskan untuk keluar dengan mengirimkan email, tidak bertemu. Sejak saat itu saya tidak komunikasi lagi," kata Pongki.

Tahun ini akhirnya Pongki pun menerima pinangan Rajawali Indonesia selaku promotor konser reuni Jikustik. Dalam syaratnya, awalnya Pongki mengajukan untuk tidak menamakan konser tersebut dengan embel-embel 'reunian', meski pada akhirnya kata tersebut tetap dipakai.

"Mulanya saya nggak mau pakai kata-kata 'Jikustik Reuni'. Tapi ujung-ujungnya tetap dipakai, ya nggak apa-apa. Jadi singkatnya karena konsep rekonsiliasi itu saya mau. Ketika deal, saya bilang akan secara profesional meeting, preskon, dan manggung. Masalah rukun setelahnya, saya nggak tahu. Karena kita sudah nggak ngobrol 10 tahun," ujar suami Sophie Novita ini.

Selain itu, syarat kedua Pongki juga meminta bahwa lagu yang nantinya akan dibawakan saat konser reunian hanya pada masa ketika dia masih menjadi vokalis Jikustik saja. Itu berarti, Pongki hanya mau menyanyikan lagu yang ada pada album 'Seribu Tahun', 'Perjalanan Panjang', 'Sepanjang Musim', 'Pagi", 'Siang' dan 'Malam'.

"Syarat saya ke mas Anas (promotor Rajawali Indonesia) adalah saya tidak mau membawakan lagu Jikustik era sekarang. Bukan apa-apa, karena tidak ada urgensinya buat saya, kan ini reuni dan rekonsiliasi. Jadi saya bilang, kita berlima naik panggung, genjreng lagu lama, terus turun, bye-bye," jelas bassis The Dance Company itu.


Berkomitmen cuma mau konser reuni sekali saja

Bagi Dadi sang gitaris, konser reunian Jikustik ini akan dilakukan sekali ini saja. Kelima personel Jikustik juga memastikan tak akan ada lagi reuni.

"Rasa rindu itu memang pasti ada tapi nggak boleh ge-er, rindunya itu untuk manggung. Untuk 29 Maret reuni oke, tapi setelah itu, nggak janjilah," kata Dadi.

Sama seperti Dadi, Pongki juga tidak akan menjanjikan apa-apa untuk para Jikustikan (fans Jikustik) bahwa usai konser reuni akan ada sesuatu yang baru lagi dari 'formasi Jikustik klasik' ini.

"Saya selalu menekankan bahwa konser 29 Maret harus keren, karena satu konser itu aja. Kita naik panggung, main lagu lama, reuni itu yang kita jual. Setlist-nya belum kita bahas. Setelah ini saja belum tahu kita akan apa, apakah komunikasinya akan lebih baik atau tidak saya juga nggak tahu,” tutup Pongki.