Brilio.net - Musisi legendaris Indonesia Fariz Rustam Munaf (Fariz RM) bakal berkolaborasi dengan empat musisi muda, Gangga, Morad, Oslo Ibrahim, dan Cantika Abigail dalam konser virtual bertajuk Supermusic NEXTZone Live 360 Virtual Concert edisi kelima. Konser virtual dengan sudut pandang 360 derajat yang akan digelar pada 25 Januari 2022 melalui laman superlive.id dan kanal Youtube Supermusic ini mengusung tema Groove Generation.

Proyek kolaboratif lima musisi lintas generasi ini digadang-gadang menjadi sebuah gebrakan baru yang patut ditunggu para penikmat musik Tanah Air. “Mereka akan berkolaborasi dengan musisi legendaris Fariz RM, pastinya akan melahirkan performance yang berkualitas dan menghibur, baik dari sisi aksi panggung maupun musikalitas yang disajikan,” terang Adjie Aditya Purwaka yang mewakili Supermusic.

Konser ini bakal menggabungkan karakteristik dan elemen empat musisi muda tersebut dengan dimensi musik pop kreatif khas Fariz RM. Dalam kolaborasi ini, selain melantunkan single karya masing-masing musisi muda, mereka juga akan membawakan sejumlah hits Fariz RM seperti Sakura, Selangkah ke Seberang, hingga Barcelona, dengan aransemen yang benar-benar baru.

Konser Fariz RM © 2022 brilio.net Cantika Abigail (kiri) dan Gangga Kusuma 

Sebagai satu-satunya kolaborator wanita, Cantika Abigail begitu antusias jelang tampil di konser ini. Bocorannya, dalam penampilan nanti personel grup GAC bersuara merdu ini akan menyuguhkan single miliknya berjudul Ace of Hearts dan Nada Kasih milik Fariz RM dengan aransemen yang dibuat berbeda.

“Kolaborasi ini menjadi satu hal yang sangat menarik karena aku sendiri ketika dikasih tahu line-up lumayan kaget kok musisinya bisa seberagam ini. Selain itu, dengan kita nyanyiin lagunya Om Fariz dan sebaliknya menjadi nilai tersendiri bahwa memang musik itu bisa dinikmati dan dikaryakan ulang dengan musisi tanpa memandang generasinya,” ungkap Cantika.

Senada, penyanyi dan pencipta lagu bergenre pop-soul Gangga Kusuma merasa tak sabar menantikan beraksi satu panggung dengan salah satu musisi idolanya. Gangga bakal menghadirkan karyanya yang berjudul Whiskey Bottle dan Batas Rindu dari Fariz RM dengan nuansa yang fresh.

Konser Fariz RM © 2022 brilio.net Oslo (kiri) dan Morad

“Menurut gue konsep sudut pandang 360 derajat ini fresh idea dan it’s a attractive as well karena gue pribadi belum pernah melihat konser 360 derajat seperti ini. Apalagi sebagai penyanyi yang turut tampil, gue ngerasa experience yang luar biasa dan bisa tampil lepas, karena gak terpaku dengan satu sudut pandang aja. Pokoknya ini sangat menarik dan seru banget untuk disaksikan,” ucap Gangga.

Sedangkan Oslo dan Morad sepakat bahwa konsep kolaborasi antara musisi muda dan musisi legendaris merupakan sebuah movement yang positif di industri musik, baik untuk musisi maupun audience yang menyaksikan. Bagi mereka, bisa berbagi panggung dengan Fariz RM menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Keduanya juga telah mematangkan berbagai persiapan agar tampil maksimal di konser nanti.

Segendang sepenarian, Fariz RM menyebut konser ini menawarkan konsep yang menarik baginya untuk terlibat. Selain kolaborasi yang menantang, konsep penataan musik hingga ke presentasi produksi seperti tata panggung dan tata cahaya diyakini memberikan pengalaman baru baginya. Selama menjalani proses workshop dan latihan, Fariz mengaku banyak terjadi diskusi dan saling tukar ide kreatif dengan para musisi dan kru yang terlibat.

Konser Fariz RM © 2022 brilio.net

“Para musisi milenial yang berkolaborasi dengan saya nanti masing-masing memiliki jalur presentasi musik yang berbeda. Sehingga menarik untuk menemukan bagaimana setiap musikus menginterpretasi karya-karya saya, demikian pula sebaliknya. Untungnya saya mengikuti perkembangan musik milenial dan cukup dekat dengan mereka. Ini adalah pengalaman musikal yang baru bagi saya, serta membuat saya berupaya untuk memberikan yang terbaik pada konser nanti,” papar Fariz. 

Yang jelas konser kolaborasi lintas generasi ini bakal menyajikan tontonan menarik. Apalagi, aransemen musik dalam kolaborasi ini digarap khusus oleh musisi Nikita Dompas. Tangan dingin Nikita Dompas cukup krusial untuk melebur musikalitas berbeda karakter dari seluruh penampil agar menjadi satu kemasan music performance yang menarik.