Brilio.net - Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2018 yang digelar awal Maret lalu di JIExpo di Kemayoran, Jakarta Utara menyisakan pengalaman yang tak terlupakan bagi penggemar musik, khususnya genre jazz. Bagaimana tidak, mereka selama tiga hari penyelenggaraan disuguhkan berbagai performa apik dari para musikus tanah air dan mancanegara.

Nggak heran hampir setiap panggung yang disediakan selalu penuh dengan penonton. Di panggung Garuda misalnya, pada hari pertama penampilan Glenn Fredly begitu memukau penonton.

Uniknya, penyanyi berusia 42 tahun ini selalu memberikan sesuatu yang berbeda dalam setiap penampilannya. Pada gelaran Java Jazz Festival 2018, Glenn menggebrak nggak cuma dengan lagu sendiri seperti Happy Sunday, You Are My Everything, Tega, dan Cukup Sudah. Dia juga tampil memukau ketika membawakan lagu Gara-gara Kamu dan Mawar Merah milik Slank.

javajazz © 2018 brilio.net

“Kehormatan bagi saya menjadi pembuka Java Jazz 2018. Malam hari ini saya dedikasikan panggung ini untuk Slank. Are you ready?” seru Glenn dari atas panggung.

Nggak cuma Glenn, panggung Java Jazz Festival 2018 juga makin semarak dengan penampilan kolaborasi yang apik dari sejumlah musisi. Diantaranya penampilan musisi gaek Fariz RM yang berkolaborasi dengan grup musik asal Bandung Java Jive di hari kedua pada pukul 23.00 WIB.

Mereka pun mengajak penonton bernostalgia dengan lagu-lagu era 1980-1990-an dengan aransemen kekinian. Grup yang digawangi Fatur, Danny, Capung, Noey, Tony, dan Edwin itu membuka kemeriahan dengan lagu hits mereka, Kau Yang Terindah. Sontak penonton pun bersorak dan ikut bernyanyi.

javajazz © 2018 brilio.net

Penonton semakin terhanyut ketika Fatur, salah satu vokalis Java Jive mengajak mereka menyanyikan lagu kedua yang cukup fenomenal di masanya. “Yang satu ini kalian pasti juga tahu dan ikut nyanyi,” kata Fatur.

Tak lama kemudian, Fatur pun melontarkan penggalan lirik lagu berjudul Selalu Untuk Selamanya itu. “Adakah cinta yang tulus kepadaku. Adakah cinta yang tak pernah berakhir. Adakah cinta yang tulus kepadaku. Adakah cinta yang tak pernah berakhir. Selalu untuk selamanya,” lantun Fatur.

Danny, vokalis Java Jive yang lain merasa takjub bisa tampil lagi di hadapan para penggemarnya.”Kanget banget saya, dengan suasana seperti ini. Gas polll!” seru Danny setelah membawakan lagu Menikah

Malam iitu Java Jive juga menyanyikan tembang-tembang romantis mereka di antaranya Sisa Semalam, Permataku, Gerangan Cinta, dan lagu yang dinyanyikan ulang Ruth Sahanaya dan populer sebagai soundtrack sinetron Tersanjung, yaitu Keliru.

javajazz © 2018 brilio.net

Setelah kurang lebih 40 menit tampil, Danny kemudian memanggil musisi senior Fariz RM yang disebutnya sebagai anggota Java Jive “ketujuh”. Mereka pun tampil apik dengan lagu Gadis Malam. Sontak penonton pun makin bersemangat ikut bernyanyi lagu milik Java Jive itu.  “Apa kabar teman-teman. Apa kabar Jakarta? Good?” seru Fariz menyapa penonton.

Suasana makin meriah ketika Faris membawakan lagunya sendiri, Sakura yang pernah dipopulerkan ulang oleh Rossa. Usai melantunkan Sakura dengan permainan keyboard yang apik, penonton pun beteriak meminta Fariz membawakan lagu Barcelona, yang sangat hits di zamannya.

Fariz pun memenuhi permintaan ini.

Lewat tengah malam, kolaborasi Java Jive dan Fariz RM menutup penampilan mereka dengan lagu Dansa Yo Dansa karya Titiek Puspa yang pernah dipopulerkan oleh The Rollies pada 1977. Tak pelak penonton di bagian depan panggung pun langsung berdiri dan berjoget bersama. “Anda luar biasa! Terima kasih!” tutup Fariz.

javajazz © 2018 brilio.net

Sementara pengunjung yang tak terlalu serius menonton pertunjukkan musik, sibuk dengan berfoto ria di sejumlah spot foto yang disediakan. Pokoknya, ajang Java Jazz Festival selain sebagai arena gelaran musik juga menjadi sarana hiburan yang keren.