Brilio.net - Lagu anak-anak saat ini sudah semakin jarang terdengar. Bahkan kehadiran penyanyi cilik pun kini semakin langka. Akibatnya, anak-anak semakin “miskin” nyanyian yang sesuai dengan usia mereka.    

Kondisi ini yang membuat Ardhito Pramono mengajak anak-anak bertualang lewat Extended Play (EP) berjudul Semar dan Pasukan Monyet. Lagu ini pun cocok untuk merayakan Hari Anak Nasional  yang jatuh setiap 23 Juli. Semar & Pasukan Monyet adalah karya musik yang membawa kegembiraan masa anak–anak di tengah keluarga.

Semar & Pasukan Monyet terdiri dari 7 lagu yang di compose Ardhito dengan menyelami dunia anak untuk melahirkan karya yang bisa dinikmati anak–anak Indonesia. Karakter Semar yang menjadi pusat penceritaan pada EP ini diambil dari tokoh pewayangan yang merupakan kisah asli Indonesia. 

“Saya ingin memperkenalkan dan mengingatkan kembali betapa kayanya kita dengan cerita asli Indonesia. Itulah sebabnya saya memilih karakter wayang Semar sebagai tokoh utama project ini. Semar identik dengan seorang yang bijak, seorang filsuf yang mempertanyakan banyak hal sekaligus seorang pengasuh dan dekat dengan anak–anak. Sedangkan Pasukan Monyet menggambarkan anak–anak yang melihat dan meneladani Semar,” begitu Ardhito bercerita.

Ardhito Pramono Semar dan Pasukan Monyet © 2021 brilio.net

Dalam pengerjaannya, Ardhito dibantu music producer Aldy Nada Permana. Tidak hanya dalam format audio, EP ini juga dilengkapi dengan visual berupa video animasi yang tayang pada kanal YouTube Ardhito Pramono.

Ardhito berharap melalui karyanya ini menjadi legacy, sesuatu yang bisa dikenang dan terus dinikmati berbagai kalangan usia. Lewat karya ini Ardhito juga menyelipkan berbagai pesan di dalamnya. Nah seperti apa kisah Semar & Pasukan Monyet, berikut tujuh track lagunya.

1. Something New

Ardhito Pramono Semar dan Pasukan Monyet © 2021 brilio.net

Track pembuka ini terdengar seperti acoustic folk guitar based khas Ardhito seperti yang dituang pada lagu Cigarettes of Ours. Hal ini dilakukan Ardhito karena memang ditujukan sebagai jembatan menuju dunia anak yang festive dan ceria pada lagu–lagu berikutnya.

Lagu ini juga menjadi gerbang pembuka petualangan di dunia Semar dan Pasukan Monyet. Pada lagu ini Ardhito juga mengajak para anak untuk tidak takut bermimpi, let out your creativity, singing around with Orang Utan, go beyond you eternity.

2. Tiger Song (Do The Wiggle)

Ardhito Pramono Semar dan Pasukan Monyet © 2021 brilio.net

Pada lagu ini digambarkan Semar memasuki dunia fantasi, di mana ia terdampar di sebuah pulau dan bertemu dengan makhluk menyerupai hantu, yang membantunya menelusuri hutan. Dalam perjalanan tersebut, Semar bertemu tiga teman yang lucu, monkey, puppy dan rabbit, yang kemudian menjadi cikal bakal Semar dan Pasukan Monyet.

Perjalanan mereka berlanjut hingga akhirnya bertemu dengan Tiger, “The King of the Island”, yang pada akhirnya bergabung ke dalam rombongan tersebut.

Mereka meneruskan perjalanan, sampai akhir mereka menemukan sosok peri liliput yang tertidur di dalam sebuah kristal. Ia adalah peri Gempita. Pada lagu ini Ardhito mengingatkan kita dengan kalimat, your dreams must have a reason.

3. Orang Utan

Ardhito Pramono Semar dan Pasukan Monyet © 2021 brilio.net

Melalui lagu ini, Ardhito juga memperkenalkan Orang Utan, salah satu satwa langka yang dilindungi dan hidup di hutan Kalimantan. Ardhito bercerita bagaimana Orang Utan hidup bebas bergerombol di dalam hutan sebagaimana seharusnya.

Visual lagu ini memperlihatkan Semar dan Pasukan Monyet yang menjelajahi dunia baru, yaitu istana peri Gempita. Istana tersebut merupakan sebuah pohon raksasa yang ditinggali sekumpulan Orang Utan. Dengan bimbingan peri Gempita, Semar dan teman-temannya memutuskan memanjat pohon tersebut untuk bersenang–senang.

4. 1, 2, 3, 4, 5 (That’s How It Goes)

Ardhito Pramono Semar dan Pasukan Monyet © 2021 brilio.net

Kali ini petualangan Semar dan Pasukan Monyet sampai di pulau awan yang berbentuk angka-angka, di mana mereka merasakan kegembiraan dalam berhitung dan melompat–lompat di awan. Tapi, sayang sekali mereka harus berpisah dengan peri Gempita. Setelah melewati pulau awan dengan tangga pelangi akhirnya Semar dan Pasukan Monyet terdampar di sebuah tempat yang terlihat seperti Banana Island.

Jika diperhatikan sekilas, lagu ini terlihat sebagai lagu pengenalan angka kepada anak, dengan sedikit sentuhan personal dari Ardhito yang menceritakan sedikit perjalanan hidupnya melalui lagu yang ceria, di mana hal tersebut dimulai saat memasuki kuliah pada umur 19 dan memulai kehidupan sesungguhnya di usia ke-20.

5. Banana

Ardhito Pramono Semar dan Pasukan Monyet © 2021 brilio.net

Perjalanan Semar dan Pasukan Monyet sampai di Banana Island yang mempertemukan mereka  dengan banyak sekali karakter pisang, hingga akhirnya melihat atraksi yang dilakukan pisang–pisang tersebut. Pisang juga merupakan salah satu buah–buahan yang paling awal diperkenalkan kepada anak–anak karena rasanya enak dan penuh gizi.

Dalam lagu ini Ardhito juga menggambarkan bagaimana pisang yang lezat bisa disajikan kapanpun. Bahkan pisang yang sarat nutrisi dapat disajikan dalam menu apapun, termasuk disantap bersama sereal.

6. Friends Til The End

Ardhito Pramono Semar dan Pasukan Monyet © 2021 brilio.net

Setelah menjelajahi Banana Island, Semar dan Pasukan Monyet melanjutkan perjalanannya, kali  ini mereka memasuki sebuah dimensi, bertemu dengan teman baru bernama Mr. Lou. Kala itu, Mr. Lou yang tengah menggelar sebuah konser membuat Semar dan Pasukan Monyet terkesima.

Namun, dimensi itu pun terus berubah yang membuat mereka harus terus berjalan, sampai pada akhirnya bertemu dengan sebuah titik akhir dari petualangan dan perjalanan mereka. Lirik lagu ini sarat dengan pesan tentang persahabatan untuk menggambarkan hubungan Semar dengan teman–temannya selama melakukan petualangan.

7. Life Could Be Amazing

Ardhito Pramono Semar dan Pasukan Monyet © 2021 brilio.net

Lagu penutup EP Semar & Pasukan Monyet ini memperlihatkan situasi 10 tahun kemudian. Semar  yang memainkan sebuah piano untuk membawakan lagu memberikan pesan kepada seluruh penonton, baik orang tua, teman-teman, bahkan dirinya sendiri. Ia berpesan, bahwa hidup akan menjadi luar biasa, tak perlu terlalu khawatir dengan apa yang akan terjadi, lalu bersiaplah untuk menghadapi dan melewati itu semua.

Setelah lagu usai, tampak Semar (kecil) dan Pasukan Monyet menikmati lagu yang dibawakan Semar (dewasa), pertunjukan pun selesai, kemudian para penonton memberikan tepuk tangan.