Brilio.net - Penglihatan kamu sepet? Bisa jadi kamu terlalu lama terpapar sinar komputer atau smartphone. Tapi kalau kamu merasa nggak ada masalah dengan penglihatan, tetap ada baiknya kamu memeriksakan mata sesekali.

Sebab, terkadang gangguan pada mata juga dipengaruhi oleh banyak penyakit. Seorang dokter mata dari Doheny Eye Center di Orange Coast Memorial Medical Center, Brian Francis, M.D., menyatakan bahwa pada akhirnya, dengan melihat kondisi mata, kita bisa tahu kondisi kesehatan sebenarnya.

Dikutip brilio.net dari shape.com, Kamis (9/4), berikut ini 9 kondisi kesehatan yang bisa kamu cek melalui mata.

1. Kondisi kesehatan mental
Sudah hampir satu abad diketahui bahwa orang dengan penyakit mental, seperti skizofrenia dan gangguan bipolar memiliki pola pergerakan bola mata yang berbeda. Misalnya, orang skizofrenia cenderung selalu memfokuskan tatapan pada objek yang memiliki pergerakan lambat.

Selain itu, teknologi yang sebelumnya digunakan untuk mendiagnosis glukoma, sekarang digunakan untuk memetakan ketidakkonsistenan visual atau penglihatan dalam mengidentifikasi gangguan mental.

2. Ada tidaknya tumor otak
Tumor otak bisa bermanifestasi dalam banyak cara. Beberapa gejalanya antara lain seperti sakit kepala yang menghunjam. Namun, di sisi lain mata juga bisa menjadi indikatornya.


Dalam pemeriksaan mata normal, dokter akan memeriksa apakah penglihatan kabur atau tidak, dilatasi/ pelebaran/ pembesaran pupil yang tidak tepat atau baik-baik saja, dan warna saraf optik. Jika kamu curiga ada yang nggak beres, kamu akan dirujuk ke dokter ahli saraf untuk tindak lanjut.

3. Indikator penyakit aneurisma
Penyakit ini terjadi pada otak bila pembuluh darah di otak melemah, sehingga ada salah satu bagian yang menonjol keluar. Bahayanya, jika pembuluh pecah, maka berujung pada kematian.

Seringkali penyakit ini nggak diketahui sampai orang bersangkutan sudah berada dalam kondisi kritis. Maka dari itu, pemeriksaan mata sejak awal secara rutin sangat membantu.

Dengan adanya pemeriksaan mata, dokter akan bisa memberitahu kamu beberapa informasi seperti pandangan kabur, sakit mata, sakit kepala, atau apakah terjadi kehilangan penglihatan.

4. Risiko terkena diabetes
Biasanya sebelum dokter mendiagnosis seseorang menderita diabetes, dia akan memeriksa perubahan vaskular retina dan pembuluh darah di mata kamu.

5. Risiko penyakit sklerosis multiple
Penyakit ini adalah penyakit yang merusak saraf di saraf tulang belakang dan otak, serta saraf optik. Maka dari itu, pemeriksaan mata juga bisa membantu mendeteksi apakah ada kemungkinan terserang penyakit ini.

6. Punya atau tidak tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi yang mencapai ukuran tekanan 120/80 dapat berisiko penyakit jantung, diabetes, termasuk kebutaan, lho. Pembuluh arteri dan vena di belakang mata bisa menjadi prediktor penyakit jantung pada level yang rendah.

7. Indikator tingkat gula darah
Salah satu penyebab mata sering berkedut bisa jadi adalah hipoglikemia, yaitu kondisi kadar gula dalam darah abnormal rendah. Selain itu, muncul gejala gemetar, berkeringat, pandangan kabur, bahkan bisa jadi kejang. Kalau sudah begini, lebih baik periksa ke dokter. Sebab kadar gula darah yang abnormal bisa menjadi pemicu sakit diabetes dan gangguan metabolisme pada hati, ginjal, dan pankreas.

8. Indikator kekurangan vitamin A
Kekurangan vitamin A nggak akan terjadi sama mereka yang punya pola makan seimbang dan sehat. Tapi kalau ternyata kita kurang memakan bahan makanan mengandung vitamin A, misalnya saja ubi jalar, melon, dan wortel, bisa jadi menurunkan fungsi penglihatan bahkan kalau parah bisa menimbulkan kebutaan pada malam hari.

9. Indikator penyakit melanoma
Melanoma adalah bintik-bintik pada mata. Melanoma ini juga menyerang kulit mana pun, termasuk pada kulit yang jarang terkena sinar matahari. Seperti bintik-bintik pada kulit yang disertai perdarahan atau gatal, bisa menjadi risiko terkena kanker kulit. Maka, lebih baik segera periksa ke dokter mata.