Brilio.net - Memiliki bobot tubuh proporsional merupakan dambaan setiap manusia, terutama bagi kaum perempuan. Mereka bahkan rela melakukan segala cara demi mendapatkan bentuk tubuh yang diidam-idamkan. Mulai dari olahraga setiap hari, cuma makan satu kali sehari dalam porsi yang sedikit, hanya mengonsumsi cairan sebagai bentuk liquid diet, atau yang paling parah memuntahkan kembali semua makanan yang sudah dimakannya. Duh, menyedihkan ya? Beauty is pain, right?

Nah, supaya bobot tubuh nggak meningkat lebih tinggi, banyak orang yang berusaha mengganti pola makannya dengan diet sehat. Dari mulai mengonsumsi sayur lebih banyak, menghindari daging, nggak makan nasi dalam jumlah tinggi, atau bahkan mengganti konsumsi karbohidrat dari nasi dengan kentang.

Eits, makan kentang untuk mendapatkan bobot tubuh idaman? Belum tentu bisa tuh! Bahkan mengganti nasi dengan kentang untuk pemenuhan karbohidrat yang dibutuhkan tubuh ternyata nggak menyelesaikan problem berat badan berlebih lho! Kentang malah justru bikin berat tubuhmu semakin melambung. Nah, lho! Kok bisa?

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Monica Bertoia dari Harvard University, seperti dikutip brilio.net dari Dailymail, Jumat (9/10), sebenarnya yang menentukan berat badanmu berada di ukuran yang stabil adalah porsi makananmu. Makan sayur memang menyehatkan sekaligus mampu menurunkan serta menjaga bobot tubuhmu berada di angka normal, tapi sama saja bohong jika kamu mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak. Bahkan salah-salah, justru bisa membahayakan kesehatanmu. Nggak mau kan?

Mengganti nasi dengan kentang juga merupakan keputusan yang salah. Masih menurut Bertoia, kentang memang baik baik tubuh karena mengandung segala nutrisi seperti vitamin C  serta kandungan sertanya yang tinggi. Tapi kentang juga mengandung kadar air yang sangat rendah serta jumlah kalorinya pun sangat tinggi. Memakan kentang dalam jumlah banyak, yang ada hanya membuat kalori tubuh semakin meningkat. Sebaiknya menggantinya dengan roti gandum yang menurut penelitian lebih aman ketimbang mengonsumsi kentang.

Penelitian ini sendiri dilakukan dalam rentang waktu yang cukup lama, yakni 24  tahun dengan mengamati lebih dari 130 ribu pola diet pria-wanita di Amerika Serikat. Responden yang ikut serta akan diminta kuesioner yang dibagikan setiap empat tahun tentang makanan-makanan apa saja yang dikonsumsi, termasuk buah dan sayuran. Tuh, dengerin, jangan salah pilih makan lagi ya? Kesehatanmu lho!