Brilio.net - Siapa yang nggak pernah terlambat datang? Pasti pernah deh, mengalami kasus ini.

Jangan malu dan susah hati kalau ternyata kamu tukang telat. Sekali pun kamu dicap sebagai orang yang malas, tidak produktif, dan seenak maumu, ternyata keterlambatan merupakan sebuah konsekuensi dari psikologis dan kepribadian, lho. Lebih dari itu, terlambat memiliki manfaat tersembunyi, lho.

Dilansir brilio.net dari Elite Daily, Sabtu (4/7) inilah sifat tersembunyi di balik kebiasaan suka telat itu.

1. Tukang telat bukan si putus asa, tapi si optimis
Kamu nggak percaya? Misalnya nih, kamu terlambat bangun sehingga waktu ke kampus atau kantor mepet banget. Kamu berharap banget supaya dosen atau bos juga datang terlambat, jalanan nggak macet, atau berharap keberuntungan yang lain. Inilah letak optimismu.

Para peneliti telah menemukan optimisme memiliki segudang manfaat kesehatan fisik, dari mengurangi stres dan risiko penyakit kardiovaskular sampai memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, pandangan positif mampu membantu orang mencapai kesuksesan. Penelitian menunjukkan orang yang bahagia dan selalu positif memiliki tingkat produktivitas dan kreativitas tinggi di tempat kerja, lho.

Sebuah studi di San Diego State University meneliti keterlambatan dan kepribadian tipe B. Tipe B sendiri menunjukkan orang yang santai. Dengan kata lain, hasilnya menunjukkan orang yang terbiasa terlambat adalah orang yang tidak ribet dengan masalah sepele. Mereka lebih berkonsentrasi pada hal utuh dan masa depan.

2. Waktu itu relatif, belajarlah hidup saat ini
Ya, waktu itu relatif. Dalam budaya atau konteks yang berbeda, maka konsep waktu juga bisa berbeda. Di Amerika Serikat, kita sering menafsirkan keterlambatan sebagai penghinaan atau tanda etos kerja buruk. Sebab orang Amerika menganggap waktu adalah uang, uang adalah waktu. Namun, kalau kamu ke Spanyol, makan malamnya jam 10, lho. Beda dong dari kebanyakan jam malam. Intinya, kita semua melakukan hal-hal dengan cara kita sendiri.

Sebagai individu maupun bagian masyarakat, kita perlu menyeimbangkan antara ketepatan waktu dan keterlambatan. Singkat kata, jangan mengharga-matikan sesuatu. Kalaupun kamu terlambat dalam acara penting, dan itu dianggap sebuah kesalahan, toh masih ada harapan dan kesempatan untuk memperbaiki pada lain waktu, bukan?

Hidup tidak pernah dimaksudkan untuk direncanakan sampai rinci sekali, lantas bikin stres sendiri. Itu pertanda kalau kamu tidak bisa menikmati setiap detik hidupmu.

Jadi, hiduplah untuk saat ini, guys. Jadikan masa lalu kenangan dan pembelajaran. Rancang masa depan sebagaimana inginmu. Jangan lupa bahagia untuk saat ini, supaya kamu bisa melakukan yang terbaik demi masa depan lebih cerah. Semangat!

BACA JUGA:

12 Kebiasaan harian yang ternyata bisa bahayakan kondisi mental kamu!

Sering nyeri punggung? Hati-hati, itu bisa karena kebiasaan merokokmu!

Awas! 10 Bahan makanan ini nggak boleh kamu simpan di dalam lemari es

VIDEO: Hal-hal yang terjadi pada jasadmu di dalam tanah usai meninggal

Begini penjelasan kenapa maghrib & tengah malam identik dengan mistis