Brilio.net - Kajian tentang perilaku orang dengan kemampuan intelektual tinggi sangatlah menarik. Dulu, kita beranggapan bahwa orang pintar di kelas sangat susah untuk diajak berteman. Mungkin, kita bertemannya saat ujian semakin dekat saja demi contekan.

Kenyataannya, orang dengan kecerdasan yang tinggi mempunyai sifat percaya yang tinggi pula terhadap orang lain, tapi seberapa tinggi kepercayaan itu dipengaruhi oleh tingkat kejujuran orang yang akan dipercaya. Kajian ini sudah dikonfirmasi oleh peneliti bernama Noah Carl dan Francesco C Billari dari Universitas Oxford dikutip oleh brilio.net dari Jurnal Plos One, Kamis (30/4).

Data yang digunakan dalam penelitian ini sumbernya berasal dari General Social Survey. Dokumen tersebut merupakan kumpulan opini publik dari orang dewasa di Amerika Serikat dalam rentang satu hingga dua tahun. Dalam survei tersebut juga dimasukkan data kondisi sosial-ekonomi, karakter, dan tingkah laku sosial dari respondennya.

Untuk menguji seberapa pintar mereka, Noah dan Francesco memberikan dua tes secara berturut-turut. Tes pertama adalah ujian kosakata, dalam tes ini responden harus memberikan definisi dari kosakata yang diberikan. Bagian kedua adalah pengisian kuesioner. Tes ini untuk mengetahui seberapa pintar seseorang dalam menjawab soal kuesioner.

Hasil dari kedua metode tersebut menunjukkan bahwa semakin pintar seseorang dalam menjawab kedua tes tersebut, maka tingkat kepercayaannya juga semakin meningkat.

Berdasarkan analisis dari kedua peneliti tersebut, hubungan antara kecerdasan dan rasa percaya adalah persoalan membaca kejujuran dari orang lain. Mereka yang tergolong cerdas mampu mengalisis seberapa jujur seseorang saat berinteraksi. Hal inilah yang mendorong mereka untuk lebih percaya terhadap orang lain sesuai dengan tingkat kejujurannya. Semakin jujur seseorang, makan kaum dengan intelektual tinggi ini juga semakin percaya terhadapnya.

Jadi, jika kamu merasa tidak mudah dipercaya oleh teman yang pintar, mugkin kamu kurang jujur, seperti mencotek saat ujian.