Brilio.net - Jakarta mendadak GO-JEK! Di setiap sudut kota, kamu pasti bakal sering menemukan kendaraan roda dua dengan jaket atau helm ikonik berwarna hijau cerah lalu lalang di sepanjang jalan. Atau jangan-jangan kamu malah salah satu pengguna setia layanan ojek antar jemput berbasis aplikasi smartphone Android maupun IOS ini?

Nggak heran sih, kalau banyak orang yang mulai beralih menggunakan layanan antar jemput GO-JEK. Selain lebih praktis karena bisa langsung diorder dari smartphone, cepat sampai di tujuan, tapi dengan harganya yang murah meriah, cuma bayar sepuluh ribu rupiah, kamu sudah bisa pergi kemanapun asal masih dalam jangkauan 25 kilometer. Kalau kayak gini, siapa coba yang nggak tergoda?

Tapi pernah nggak sih kamu kepikiran, dengan jarak sejauh itu, cuma dibayar sepuluh ribu rupiah, para supir GO-JEK itu untung nggak sih sebenarnya? Gimana kalau mereka mau beli bensin? Atau gimana kalau mereka butuh pulsa atau apapun selama di perjalanan? Uangnya dari mana ya?

Tenang, kamu nggak usah mikir yang aneh-aneh dong! Yang namanya perusahaan besar, pasti sudah memperhitungkan segala sesuatunya dengan baik, termasuk pendapatan para supir GO-JEK itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Wandi, salah satu supir GO-JEK ketika ditemui brilio.net pada Senin (7/9), harga Rp 10 ribu adalah harga promo yang diberikan kepada konsumen sejak bulan Ramadan yang lalu.

Nah, untuk perhitungan pendapatan mereka sendiri, menggunakan sistem perhitungan dimana enam kilometer pertama dihargai Rp 25 ribu. Kalau kamu menggunakan GO-JEK sejauh 25 kilometer, 19 kilometer sisanya dikonversi dengan tarif yang sudah distandarkan phak GO-JEK, yaitu Rp 4 ribu per kilometernya. Bandingkan deh, sama ojek pangkalan yang tarifnya ditentukan semau-maunya si pengendaranya. Bikin keki kan?

Nggak cuma itu, ada banyak keuntungan lain yang ditawarkan bagi setiap supir GO-JEK. Jika mereka berhasil mendapatkan sepuluh penumpang setiap harinya, akan mendapatkan bonus tambahan sebesar Rp 50 ribu.

"Biasanya saya pagi-pagi ambil yang dekat-dekat dulu, supaya nggak keburu capek. Kalau malam, baru deh ambil yang tujuannya jauh-jauh," ujar Gino yang mengaku bisa sering membelikan baju untuk anaknya setelah jadi supir GO-JEK.

Setiap penghasilan yang didapatkan oleh supir GO-JEK akan langsung dikreditkan ke rekening ponsel mereka masing-masing yang bekerja bersama dengan salah satu bank swasta terkemuka. Nah, kalau misalnya duitnya mau diambil, tinggal datang saja ke mesin anjungan tunai mandiri (ATM) tanpa perlu membawa kartu ATM. Jadi tinggal kirim SMS ke nomor tertentu, uang sudah bisa langsung diambil dari mesin ATM deh. Gampang banget kan? Nggak mengherankan sih kalau pada akhirnya GO-JEK berkembang cukup pesat. Di Jakarta sendiri bahkan sudah ada 70 ribu lebih supir GO-JEK yang lalu lalang setiap harinya di jalanan. Wow!

"Pokoknya jadi supir GO-JEK itu pekerjaan paling menyenangkan deh, selama 45 tahun saya tinggal di Jakarta," tutup Wandi sambil tertawa lepas.