Brilio.net - Memahami emosi seseorang sangatlah penting dalam komunikasi. Munculnya konflik dan drama biasanya tidak jauh-jauh dari persoalan pemahaman emosi orang lain. Salah mengartikan emosi seseorang bisa menimbulkan perselisihan yang rumit. Untuk membaca emosi orang lain, sebaiknya kamu harus tidur dengan cukup. Jika tidak, bersiap-siaplah untuk berantem dengan lawan bicaramu.

Sebuah studi dari University of California (UC) Berkeley, Amerika Serikat menyebutkan bahwa kurang tidur bisa mengurangi kemampuan seseorang dalam membaca emosi seseorang, sebagaimana dikutip brilio.net dari Journal of Neuorscience, Jumat (7/8). Hal ini sudah dibuktikan terhadap 18 orang responden dalam memahami 70 jenis emosi mulai dari yang ramah hingga yang mengancam.

Kurang tidur bikin kamu sulit memahami emosi orang lain

Dalam penelitiannya, Andrea Goldstein-Pierkarski melakukan dua metode yang berbeda terhadap 18 orang tersebut. Pertama adalah orang tersebut tidur semalam penuh kemudian dites untuk memahami emosi. Metode kedua semua responden dites setelah 24 jam tidak tidur. Untuk mengetahui perbedaannya, Andrea melakukan scanning otak terhadap para peserta dengan menggunakan functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI).

Temuan dari riset tersebut memperlihatkan bahwa otak orang yang kurang tidur tidak bisa membedakan antara wajah yang ramah dan wajah orang yang menakutkan. Bahkan detak jantung orang yang tidurnya kurang juga tidak normal saat berinteraksi dengan kedua emosi tersebut. Bahkan sang peneliti juga mengungkapkan bahwa tidur yang kurang bisa menghambat sinyal dari tubuh yang dialirkan menuju otak.

Hal ini sangat berbeda dengan mereka yang tidurnya cukup. Kelompok ini mampu memahami emosi secara akurat. Bahkan mereka yang bermimpi saat tidur kemampuannya lebih akurat dalam memahami emosi.