Brilio.net - Mengamati gaya berpakaian pejabat tidak kalah menarik. Setidaknya bisa menjadi hiburan tersendiri dibandingkan perdebatan politik yang bikin sakit hati. Ditambah lagi, gaya busana dari pejabat atau petinggi politik di Indonesia menunjukkan makna tertentu. Salah satunya adalah aksesoris yang dering dipakai dalam berbagai acara, yakni peci.

Benda hitam penutup kepala ini bukan sembarang asesoris di kalangan pejabat. Ternyata banyak nilai historis di balik pemakaian peci. Selain itu, peci juga disebut sebagai identitas bangsa. Bagaimana ini bisa terjadi? Inilah beberepa penjelasan kenapa peci bukan sekedar aksesoris di mata pejabat dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (8/4).

Dirunut dari sejarahnya, peci bukan berasal dari kebudayaan Indonesia. Peci ini dibawa oleh bangsa Arab ke semenanjung Melayu sekitar abad 13 M. Lantas kenapa menjadi ikon budaya Indonesia?

Ceritanya adalah ketika para pendiri bangsa menghadiri pertemuan Sociaal Democratische Arbeiders Partij di tahun 1913. Tokoh nasional yang menghadiri rapat tersebut adalah Tjipto Mangoenkoesoemo, Douwes Dekker, dan Ki Hadjar Dewantara. Ketiga tokoh ini menunjukkan identitas berlainan pada waktu itu.

Ki Hadjar Dewantara menggunakan topi fez dari Turki yang berwarna merah. Tjipto Mangoenkoesoemo memakai kopiah dari beludru hitam. Sedangkan Douwes Dekker sama sekali tidak menggunakan penutup kepala layaknya orang barat. Perbedaan penampilan inilah yang membuat Dr Van der Meulen kaget dengan identitas yang mereka kenakan.

Peci mulai resmi digunakan sebagai simbol negara dimulai oleh Bung Karno. Bung Karno menyatakan bahwa peci merupakan asli kepunyaan rakyat yang juga dipakai oleh pekerja-pekerja dari bangsa Melayu. Jika waktu itu mengambil blangkon sebagai simbol nasional, hal ini bisa menimbulkan politik pecah belah, karena blangkon berasal dari Jawa. Alasan lainnya adalah, jika para tokoh nasional berpakaian seperti Belanda, hal ini bisa menjauhkan dari kaum pribumi.

Jadi, jangan heran ketika beberapa pejabat sampai sekarang masih sangat sering memakai peci ya!