Brilio.net - Kalau ditanya apa cemilan kesukaan, bisa jadi gorengan menempati urutan teratas cemilan favorit yang paling sering dikonsumsi orang Indonesia. Rasa gurih dan garingnya gorengan bahkan sanggup membuat kita menghabiskan seplastik gorengan sendirian, kan?

Tapi cowok-cowok mesti mikir-mikir lagi nih kalau mau makan gorengan. Penelitian yang dilakukan oleh Beatrice A Golomb dari University of California, seperti dikutip brilio.net dari Foxnews, Jumat (20/3), mengungkapkan lemak trans yang terkandung dalam gorengan dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi memori pada otak. Wah!

Menurut Golomb, lemak trans paling kelihatan memperburuk pada pria muda paruh baya, pada usia kerja dan pada masa-masa pembentukan karir. Dengan kata lain, penurunan fungsi memori otak ini paling banyak terjadi pada usia produktif yaitu kurang dari 45 tahun.

Fungsi memori dilihat dengan menggunakan tes mengingat kartu. Ada lebih dari 100 kartu yang setiap kartunya berisi satu kata.

Dari penelitian disimpulkan, setiap kelebihan satu gram lemak trans yang dikonsumsi setiap hari, akan terjadi penurunan jumlah kata yang bisa diingat, kira-kira sebanyak 0,76 kata.

Para ilmuwan menduga, efek lemak trans ini meningkatkan stres oksidatif. Peningkatan stres oksidatif inilah yang pada akhirnya mempengaruhi cadangan energi dalam sel. Stres oksidatif ini juga berhubungan dengan penyakit jantung dan pembuluh darah. Untuk membuat otak tetap berfungsi sebagaimana seharusnya, makanan-makanan yang kaya antioksidan sangat dianjurkan untuk dikonsumsi. Cowok-cowok, jangan kebanyakan makan gorengan ya?

Penelitian dilakukan pada 1.000 orang dewasa sehat yang 700 di antaranya adalah pria dengan usia sekitar 20 tahunan.

Kamu sudah makan gorengan apa hari ini?