Brilio.net - Rasanya lega dan bangga banget ya, kalau kamu berhasil menyelesaikan dan mengirimkan naskah atau karyamu ke pihak yang akan menerbitkannya. Tapi, apa jadinya kalau setelah kita begadang seminggu tujuh hari self-editing tapi ternyata masih ada salah ketik atau typo?

Tulisan tapi jadi "ta*", kepala jadi "kelapa", makna jadi "makan", yang jadi "yagn", dan sebagainya. Kebingungan kan, guys? Belum lagi kalau yang baca karyamu jeli banget matanya menemukan typo tersebut.

Nah, memangnya mengapa kita tidak bisa menemukan typo tersebut padahal sudah dicek berulang kali?

Dilansir brilio.net dari laman Science ABC, Selasa (14/7), otak kita bekerja secara generalisasi. Maksudnya adalah otak memberikan fokus lebih tinggi pada tugas-tugas tingkat tinggi dan luas. Otak tidak bekerja seperti komputer yang sangat detail terhadap poin terkecil.

Jadi, saat menulis, otak kita lebih fokus dalam menggabungkan kata demi kata untuk membentuk kesatuan makna yang ingin kita sampaikan. Coba kamu baca tulisan berikut.

Alasan kenapa sering typo dan kenapa orang lain lebih jeli dari kamu
Bukankah kamu tetap bisa membaca dan mengerti maksudnya sekalipun typo semua?

Sama halnya dengan kasus kamu baru menemukan typo kala karyamu sudah terkirim ke redaksi, terbit, dan dibaca banyak orang. Pasalnya, saat kamu sedang melakukan pengecekan kata kala self-editing, matamu memang fokus ke layar mengeceknya, tapi bagaimanapun otak yang mengendalikan.

Maksudnya adalah, otakmu sudah terpancang bahwa makna tulisanmu sudah tersampaikan dengan tepat sehingga typo bisa luput dari matamu. Apalagi kamu sudah mengedit dan membacanya berulang kali. Kamu semakin ingat dan paham dengan tulisanmu sendiri, dong.

Lalu, mengapa orang lain lebih jeli dari kita?

Itu karena otak mereka masih 'kosong' dengan konsep atau makna tulisan kamu. Mereka baru pertama kali membaca tulisanmu. Sehingga otak mereka lebih memperhatikan apa yang tertulis ketimbang makna atau tujuan akhir dari tulisan kamu. Hal ini bisa menjadikan pekerjaan baru muncul. Apa?

Proofreader. Banyak penerbit buku yang menghire orang untuk melakukan tugas ini. Proofreader bertugas melakukan pengecekan tulisanmu. Dengan begitu, dia bisa meringankan dan mempermudah tugas final karyamu.

Hmmm ... tak usah khawatir ada typo lagi, ya. Kalau pun masih ada, anggap saja khilaf dan diperbaiki kembali. Bukankah kesempatan memperbaiki selalu ada? Positive thinking, guys.

LIKE FACEBOOK BRILIO

TERKAIT WAJIB BACA:

Polisi di negara ini hanya lepaskan tembakan 2 kali dalam setahun

15 Potret kebaikan polisi yang sering kamu lupakan

VIDEO: Momen tilang polisi yang memiliki surat tugas

VIDEO: Apesnya cowok ini, sudah ditilang polisi diputusin pacarnya

Ini ciri-ciri razia lalu lintas oleh polisi yang sah dan legal

HOT NEWS:

Cek STNK-mu, ada biaya SWDKLLJ, ini penjelasannya

Penampakan unik 14 benda yang dibelah menjadi dua

12 Foto perjalanan ke sekolah yang berbahaya dan memprihatinkan

10 Foto kocak ini diambil dengan angle yang pas, bikin ngakak!