Brilio.net - Kulit kita dihuni oleh miliaran jenis bakteri. Kulit adalah jaringan luar yang terkontak langsung dengan lingkungan, mikroba termasuk kuman jadi memiliki akses yang mudah untuk menjajah daerah tubuh.

Bakteri yang berada di kulit dan rambut kita ada yang bermanfaat buat kita, tapi ada juga yang merugikan. Ada tiga jenis daerah pada tubuh kita yang menjadi sarang berkembang biak bakteri. Daerah berminyak (kepala dan leher), daerah lembab (lipatan siku dan antara jari kaki), dan daerah kering (permukaan luas pada lengan dan kaki).

Mayoritas jenis bakteri yang ditemukan di daerah berminyak adalah Propionibacterium, daerah lembab yaitu Corynebacterium, dan daerah kering merupakan jenis bakteri Staphylococcus. Berikut ini adalah contoh lima jenis bakteri yang hidup pada kulit, dilansir brilio.net dari about.com, Selasa (26/5):

1. Propionibacterium acnes

5 Jenis bakteri ini hidup di kulit kamu

Bakteri ini berkembang biak di permukaan yang berminyak dari folikel kulit dan rambut. Bakteri ini berkontribusi pada perkembangan jerawat dan mereka berkembang biak karena produksi minyak yang berlebih serta pori-pori tersumbat.

Bakteri Propionibacterium acnes menggunakan sebum yang dihasilkan oleh kelenjar sebaceous sebagai bahan bakar untuk pertumbuhan. Sebum adalah lipid yang terdiri dari lemak, kolesterol, dan campuran zat lipid lainnya.

Sebum diperlukan untuk kesehatan kulit karena bisa melembabkan dan melindungi rambut dan kulit. Tingkat produksi yang abnormal dari sebum akan memberi kontribusi terhadap jerawat karena menyumbat pori-pori sehingga menyebabkan pertumbuhan berlebih dari bakteri Propionibacterium acnes dan menginduksi respons sel darah putih yang menyebabkan peradangan.

2. Corynebacterium

5 Jenis bakteri ini hidup di kulit kamu

Bakteri Corynebacterium diphtheriae menghasilkan racun yang menyebabkan penyakit difteri. Difteri adalah infeksi yang biasanya mempengaruhi tenggorokan dan selaput lendir hidung, biasanya ditandai dengan luka pada kulit yang berkembang sebagai bakteri yang menjajah kulit.

Difteri adalah penyakit serius dan pada kasus yang berat dapat menyebabkan kerusakan ginjal, jantung dan sistem syaraf. Bahkan, bakteri non-diphteriae juga dapat terinfeksi yang berhubungan dengan perangkat implant bedah serta menyebabkan meningitis dan infeksi saluran kemih.

3. Staphylococcus epidermidis

5 Jenis bakteri ini hidup di kulit kamu

Bakteri Staphylococcus epidermidis jarang menyebabkan penyakit pada orang sehat. Bakteri ini membentuk biofilm tebal (zat berlendir yang melindungi bakteri dari antibiotik, bahan kimia, dan zat atau kondisi lain yang berbahaya) penghalang yang dapat menempel pada permukaan polimer. Staphylococcus epidermidis sering menyebabkan infeksi yang terkait dengan perangkat medis implan, seperti kateter, prosthesis, alat pacu jantung.

4. Staphylococcus aureus

5 Jenis bakteri ini hidup di kulit kamu

Staphylococcus aureus adalah jenis umum dari bakteri kulit yang dapat ditemukan di daerah kulit, seperti rongga hidung dan saluran pernapasan. Staphylococcus aureus biasanya menular melalui kontak fisik dan akan menembus kulit melalui luka sehingga menyebabkan infeksi. Jika bakteri ini memiliki akses masuk ke dalam sistem tubuh internal dapat menyebabkan infeksi yang fatal.

5. Streptococcus pyogenes

5 Jenis bakteri ini hidup di kulit kamu

Streptococcus pyogenes biasanya menjajah daerah kulit dan tenggorokan tubuh. Streptococcus pyogenes berada di daerah ini tanpa menyebabkan masalah dalam banyak kasus. Namun bakteri ini juga dapat menjadi patogen pada individu dengan sistem kekebalan tubuh.

Dari infeksi ringan hingga berat pun dapat disebabkan oleh bakteri ini, seperti radang tenggorokan, demam berdarah, impetigo, necrotizing fasciitis, toxis shock syndrome, septicemia, dan demam rematik akut. Bakteri ini menghasilkan racun yang merusak sel-sel tubuh, khususnya sel darah merah dan sel darah putih.

Streptococcus pyogenes juga dikenal dengan bakteri makan daging (flesh eating bacteria) karena bakteri ini bisa menghancurkan jaringan yang terinfeksi sehingga menyebabkan necrotizing fasciitis.