Permainan tradisional adalah warisan nenek moyang yang sekarang menjadi barang antik. Yang namanya barang antik, harganya mahal. Sekumpulan anak muda ini punya cara tersendiri cegah kecanduan gadget pada anak-anak.

Mereka menggalakkan kembali permainan tradisional yang hampir dilupakan generasi kini. Ternyata tak cuma anak-anak yang antusias. Para orangtua bersemangat mendampingi dan mengajari anak-anak mereka tentang permainan lawas.Mereka pun berkesempatan nostalgia pada masa kecil mereka.

Kampoeng Hompimpa telah mengoleksi lebih dari 140 permainan tradisional. Permainan yang paling favorit di antaranya adalah egrang, gasing, dakon dan telepon kaleng.

"Mungkin ini tidak kami kira juga. Hasilnya cukup baik lah. Beberapa kali ada agenda, seperti di hotel dan di mal, mengundang kami. Dalam artian, sekarang warga Jogja sudah kembali ingin menggalakkan permainan tradisional," kata Hanif M Ibrahim, Ketua Kampoeng Hompimpa Yogyakarta.

Kampoeng Hompimpa membuka lapak di tempat keramaian untuk mengajak anak-anak dolanan bareng. Seperti di desa, alun-alun, car free day, area kampus, hingga ke sekolah. Selain mengajak dolanan, mereka juga memberi edukasi seputar filosofi dari tiap permainan.

Menurut penelitian, permainan tradisional dapat menyehatkan badan dan baik untuk kekuatan emosional anak lho!