Brilio.net - Saat ini kemajuan teknologi yang begitu pesat telah mengubah gaya hidup masyarakat, khususnya anak-anak muda. Banyak generasi muda yang mencuat dan tenar ke publik lewat jalur dunia maya alias born online. Ini jadi bukti, kemajuan teknologi juga melahirkan para generasi kreatif.

Nah buat kamu yang ngaku generasi kreatif, ajang yang satu ini bisa jadi referensi buat belajar sambil berbagi lho. Ya, IdeaFest 2016.

Tahun ini, IdeaFest bakal mengusung tema SHIFT (THINK). Menurut Co-founder Ideafest, Ben Soebiakto, tema ini sengaja diangkat untuk merangsang anak-anak muda berpikir perubahan. Nggak cuma sekadar melihat bahwa pasar (market) sudah berubah. Tapi sebagai pelaku industri, pengusaha kreatif juga dituntut melakukan perubahan di zaman yang memang terus berubah secara cepat.

“Sekarang ini banyak pergeseran di dunia bisnis. Dulu orang jika ingin memesan sesuatu menggunakan telepon. Sekarang cukup dengan aplikasi. Kalau dulu cuma bisa jual film melalui media tradisional, sekarang bisa melalui internet. Promosi lewat YouTube atau berbagai platform yang bisa digunakan,” ujar Ben kepada brilio.net usai acara Press Session Ideafest 2016 di Kantor Tokopedia, Wisma 77 Tower 2 Lantai 2, Jakarta, Rabu (14/9).

Karena itu, kata Ben, IdeaFest 2016 sejatinya bukan sekadar ajang ngumpul para pelaku industri kreatif, tapi bisa jadi embrio sebuah ekosistem kreativitas. Makanya dibutuhkan banyak stakeholders yang harus mendukung. Jika hanya pengusaha dan pekerja kreatif saja yang peduli dengan industri ini, tidak cukup. Perlu pemerintah, media, investor, untuk membangun bersama ekosistem kreatif ini.

Jadi ketika pemerintah sudah semangat mendukung dan investor sudah berani mendukung para pengusaha kreatif, lembaga pendidikan juga diharapkan bisa menyiapkan sumber daya manusianya. Kalau itu terjadi maka industri kreatif di Indonesia akan menjadi sangat besar seperti di Inggris dan Amerika Serikat. Asal tahu saja ya, di kedua negara ini, kontribusi industri kreatif berada di urutan dua terbesar dalam perekonomian.

IdeaFest 2016 © 2016 brilio.net

Nggak sekadar ngumpul, IdeaFest 2016 bakal menjadi ekosistem anak muda kreatif © 2016 brilio.net/yani andryansyah.

“Justru itu kita membuat IdeaFest agar semua stakeholders sama-sama melihat bukti progres yang terjadi setiap tahun. Karena itu setiap tahun kita mengundang tokoh-tokoh pengusaha untuk berbagi progresnya,” katanya.

Saat ini di Indonesia pertumbuhan industri kreatif begitu pesat. Tak menutup kemungkinan, industri ini menjadi tulang punggung perekonomian di masa depan. Apalagi, pasar industri kreatif di Indonesia belum terlalu sesak. Terlebih, penetrasi internet di Indonesia masih 35%.

Jadi baru sepertiga orang Indonesia yang menggunakan internet. Karena itu ruang pertumbuhannnya masih cukup besar. Selain itu, pengguna e-Commerce di Indonesia masih di bawah 3%. Jadi bicara pertumbuhan 10%-20% masih sangat memungkinkan. Artinya masih banyak pasar yang bisa digarap.

“Pasar kreatif di Indonesia sudah sangat besar kontribusinya terutama kalau kita melihat ritel fashion dan teknologi. Para investor juga berani memberikan valuasi terhadap perusahaan teknologi aplikasi seperti Go-Jek yang dapat suntikan dana ratusan juta dolar.

Di regional juga begitu seperti Grab yang mendapat suntikan dana dari investor hampir USD 1 miliar. Jadi kita lihat di Indonesia ini pasarnya semakin besar. Kita juga bisa lihat dari platform seperti Tokopedia.com atau Matahari Mall yang pasarnya begitu agresif,” paparnya.

Tuh kan, industri kreatif sekarang itu begitu penting dan berdampak besar bukan hanya dari sisi kreativitas tapi juga perekonomian.