Brilio.net - Kita sering berpikir bahwa stres, depresi, dan kecemasan biasanya muncul dari adanya masalah pribadi ataupun juga tekanan dalam pekerjaan. Namun ternyata, hal tersebut tak selalu tepat. Disadari atau tidak, kesehatan usus rupanya juga dapat mempengaruhi kesehatan mental.

Menurut laman CNA Lifestyle, dikutip brilio.net pada Rabu (14/8), riset terbaru menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara otak dan sistem pencernaan. Hal itu dikarenakan, selain otak, usus adalah satu-satunya tempat yang memiliki banyak neuron, yakni sekitar 500 juta. Neuron-neuron tersebut kemudian terhubung ke otak melalui sistem saraf manusia.

kesehatan perut © 2019 brilio.net

foto: neurosciencenews.com

Dr Melvin Look, dokter bedah dengan subspesialisasi gastrointestinal, mengatakan bahwa 'otak kedua' manusia ini dikenal sebagai sistem saraf enterik (ENS) yang mana terdiri dari 'jaringan tipis dua lapis'. Di dalamnya terdapat lebih dari 100 juta sel saraf yang melapisi saluran pencernaan, dari kerongkongan ke rektum.

"Baru-baru ini kita mulai memahami bagaimana ENS memediasi banyak sinyal ke otak dari usus dan bahkan mikrobiota usus," ucap Melvin.

kesehatan perut © 2019 brilio.net

foto: healthline.com

"(Karenanya, kondisi usus yang tak baik) bisa memicu atau memperburuk kecemasan dan depresi. Ini juga dapat mempengaruhi gangguan kejiwaan dan neurologis lainnya seperti penyakit alzheimer, parkinson, gangguan spektrum autisme, dan skizofrenia," jelasnya lebih lanjut.

Jika begitu, maka bagaimana cara agar membuat perut kita selalu 'bahagia'?

Caranya cukup mudah. Dikutip dari World of Buzz, Prof Robertson mengatakan bahwa 'kebahagiaan' perut dapat diperoleh dari makan makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt, kimchi, dan sauerkraut.

kesehatan perut © 2019 brilio.net

foto: foodyfamily.com

Prof Robertson menjelaskan bahwa bakteri yang terkandung dalam makanan tersebut dapat membantu pertumbuhan bakteri baik di usus kita, sehingga suasana hati dan kesehatan pun menjadi lebih baik.

Selain itu, beberapa makanan lain yang berguna untuk membantu pertumbuhan bakteri baik juga dapat ditemukan pada lemak omega-3, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran berserat tinggi.