Brilio.net - TBC (Tuberkulosis) merupakan salah satu penyakit yang harus segera mendapatkan penanganan khusus, terlebih jika dalam taraf yang sudah parah. TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah.

Dilansir dari cdc.gov, ketika bakteri TBC menjadi aktif (berkembang biak di dalam tubuh) dan sistem kekebalan tidak dapat menghentikan pertumbuhan bakteri, ini disebut penyakit TBC. Penyakit ini akan membuat kondisi seseorang menjadi semakin melemah, dan bahayanya bisa menularkan kepada orang lain melalui percikan ludah yang keluar dari penderita TBC ketika berbicara, batuk, atau bersin.

Penyakit ini lebih rentan terkena pada seseorang yang kekebalan tubuhnya rendah, misalnya penderita HIV. Oleh karenanya jika kamu atau keluarga mengalami penyakit ini, harus segera diobati.

Menurut informasi dari cdc.gov, secara medis, obat antibiotik adalah cara pengobatan yang paling utama untuk membunuh bakteri penyebab TBC dan menghentikan infeksinya. Si penderita perlu minum beberapa jenis obat untuk waktu yang cukup lama, yakni minimal 6 bulan. Adapun beberapa obat TBC yang umum diresepkan oleh dokter, yakni:

- Isoniazid
- Rifampisin (Rifadin, Rimactane)
- Etambutol (Myambutol)
- Pirazinamid

Namun selain itu, ada pula jenis obat herbal yang bisa meredakan penyakit TBC. Berikut dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (8/7).

1. Srikaya.

<img style=

foto: Instagram/@ahlul_buah

Srikaya merupakan salah satu obat alami yang dapat meredakan batuk dan sering dikonsumsi oleh penderita TBC. Cara mendapatkan manfaatnya cukup mudah, campurkan ekstrak srikaya dengan 25 kismis, lalu didihkan selama 10 menit dengan air.

2. Yoghurt.

<img style=

foto: freepik.com

Mengonsumsi yogurt secara rutin mampu meredakan batuk pada penderita TBC. Kandungan probiotik pada yogurt dapat menetralkan bakteri, sehingga dapat menghambat pertumbuhan M. Tuberculosis dalam tubuh.

Caranya, sediakan yoghurt tanpa gula, kemudian tambahkan beberapa buah-buahan seperti alpukat, apel, atau pisang.

3. Bawang putih.

<img style=

foto: freepik.com

Sejak lama bawang putih dipercaya bisa mengatasi beberapa masalah penyakit, termasuk membantu menyembuhkan batuk termasuk pada penderita TBC. Kandungan antibakteri pada bawang putih bisa mengeluarkan dahak.

Bawang putih juga berperan penting dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel-sel leukemia. Selain itu, kandungan antioksidan pada bawang putih juga dapat menangkal radikal bebas.

4. Jeruk.

<img style=

foto: freepik.com

Kandungan vitamin C dan mineral pada jeruk berperan penting dalam menyembuhkan gejala batuk pada pasien tuberkulosis. Caranya, campurkan jeruk dengan sedikit garam dan madu, lalu konsumsi secara teratur.

5. Teh hijau.

<img style=

foto: freepik.com

Kandungan epigallocatechin-3-gallate pada teh hijau mampu bekerja sebagai obat herbal mengatasi TBC. Kandungan itu mampu menurunkan fungsi molekul, alhasil kelangsungan hidup bakteri di dalam tubuh si penderita TBC dapat terhambat.

6. Tekokak.

<img style=

foto: Instagram/@pekarangan.rinati

Tekokak mentah mengandung methyl caffeate, zat yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab tuberkulosis. Tidak hanya buahnya, daun tekokak juga memiliki manfaat sama. Kandungan seperti zat aktif sterol, tannin, saponin, flavonoid, dan, glycoside, pada daun tekokak mampu melawan bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Gejala TBC.

<img style=

foto: freepik.com

Tuberkulosis (TB/TBC) merupakan penyakit yang menginfeksi paru-paru dan tersebar lewat udara. Dari beberapa sumber artikel kesehatan, TBC tidak hanya menyerang paru-paru namun juga bisa menyerang tulang, usus, atau kelenjar.

Penyakit ini disebabkan kuman Mycobacterium tuberculosis yang menyerang dan merusak jaringan tubuh manusia. Penyakit TBC memang tidak mudah dikenali pada stadium awal. Sebab gejalanya memang mirip dengan batuk pada umumnya. Sesaat setelah tertular, gejala-gejala yang muncul terlihat biasa saja seperti orang terkena flu.

Gejala penyakit TBC dimulai secara bertahap dan berkembang dalam jangka waktu beberapa minggu hingga berbulan-bulan. Untuk dapat mendeteksi penyakit ini, berikut beberapa gejalanya.

1. Batuk terus menerus.

Gejala umum TBC adalah batuk terus-menerus dan menyakitkan selama lebih dari 2 minggu. Jika kamu mengalaminya, lebih baik segera periksakan ke dokter.

2. Batuk darah.

Selain itu yang perlu kamu ketahui adalah batuk hingga mengeluarkan darah. Jika kamu mengalami ini, maka segera periksakan diri ke dokter.

3. Penurunan berat badan.

Gejala lain yang bisa dirasakan adalah penurunan berat badan. Hal ini lantaran adanya bakteri yang berkembang di dalam tubuh kamu.

4. Demam.

Infeksi TBC juga ditandai dengan demam. Jika kamu merasakan demam secara tiba-tiba, maka periksakan diri ke dokter.

5. Rasa sakit di paru-paru.

Seperti yang diketahui TBC merupakan penyakit yang menginfeksi paru-paru. Jika kamu merasakan nyeri di paru-paru yang cukup parah, maka jangan membiarkannya.

6. Menggigil di malam hari.

Jika kamu menggigil di malam hari padahal udara sedang tidak dingin, hal ini bisa jadi tanda TBC. Sebab infeksi dari bakteri TBC ini akan menyebabkan menggigil di malam hari.

7. Urin kemerahan.

Gejala TBC juga bisa dilihat dari perubahan urin. Di mana urin berwarna kemerahan.

Pencegahan TBC.

<img style=

foto: freepik.com

Seperti yang disebutkan sebelumnya, TBC merupakan penyakit yang menular dan dapat merusak jaringan paru-paru. Meskipun disebut dalam kategori penyakit menular, kamu masih bisa mencegahnya dengan berbagai cara.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menghentikan penularannya. Caranya dengan mengidentifikasi penderita TBC, kemudian merawat, dan memberikan pengobatan. Berikut ini cara pencegahan TBC.

1. Pemberian vaksin.

Dilansir dari beberapa artikel kesehatan, vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) efektif untuk mencegah TBC sampai seseorang berusia 35 tahun. Efektivitas BCG bisa meningkat bila tidak ada pengidap TBC di lingkungan tempat tinggal kamu.

2. Menjaga lingkungan tempat tinggal.

TBC merupakan penyakit yang menular melalui udara. Risiko infeksi bisa dikurangi dengan membuat sistem sirkulasi udara atau ventilasi yang bagus di rumah.

Jika sirkulasi udara tidak bagus, maka bakteri TBC dapat mengendap di rumah. Karenanya membersihkan rumah dan membiarkan cahaya matahari masuk akan membuat bakteri mati. Pasalnya Sinar UV dari matahari mampu membunuh bakteri TBC dengan baik.

3. Tingkatkan sistem imun.

Agar penyakit tidak mudah menyerangmu, maka kamu harus meningkatkan sistem imun. Cara yang paling sederhana kamu lakukan adalah dengan rajin berolahraga.

Tak hanya itu saja, kamu juga harus mengatur pola makan yang sehat. Konsumsi makanan-makanan sehat seperti sayur, buah dan lainnya.

Macam-macam TBC.

Ada beberapa jenis TBC yang perlu kamu ketahui, berikut ulasannya:

1. TB Laten.

Pada kondisi ini, kamu memiliki infeksi TB, tapi bakteri dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif serta tak menimbulkan gejala. TB laten juga disebut TB tidak aktif atau TB infeksi yang tak menular. Namun, bisa berubah menjadi aktif sehingga pengobatan penting bagi TB laten untuk membantu mengendalikan penyebaran.

2. TB aktif.

Kondisi membuat kamu sakit dan bisa menularkan ke orang lain. Ini bisa terjadi beberapa minggu pertama setelah terinfeksi bakteri TB atau beberapa tahun kemudian.