Brilio.net - Prosesi sunat atau khitan dalam dunia medis dikenal dengan istilah sirkumsisi yaitu pemotongan sebagian kulit kelamin pada laki-laki. Sunat juga merupakan kewajiban bagi pria Muslim.

Dokter spesialis bedah dr. Asrul Muhadi, Sp.B., menyampaikan bahwa sunat sangat bermanfaat bagi kesehatan. Anak yang tidak disunat berisiko terkena infeksi saluran kemih (ISK) sebesar 3-10 kali. Selain itu, risiko kanker penis meningkat pada pria yang tidak disunat.

Ada banyak metode sunat yang beredar di masyarakat dengan berbagai klaim yang menjanjikan. Metode sunat laser salah satunya yang populer di masyarakat karena diklaim aman dan tidak menyebabkan rasa sakit.

Namun ternyata, menurut Asrul sunat dengan metode laser sebenarnya bisa menyebabkan berbagai risiko bahaya bagi kesehatan. Ia menjelaskan bahwa metode sunat laser yang aman bukan berarti menggunakan energi cahaya, tapi energi panas.

Hal senada juga disebutkan dalam study Altokhais TI. Electrosurgery use in circumcision in children, sunat laser tidak menggunakan energi cahaya namun menggunakan energi panas dengan menggunakan alat elektrokauter untuk memotong jaringan, koagulasi dan diseksi.

"Jadi anggapan masyarakat tentang sunat laser menggunakan energi cahaya ternyata tidaklah tepat. Sunat laser sebenarnya menggunakan energi panas dengan alat elektrokauter untuk memotong jaringan, koagulasi, dan diseksi," jelas dokter Asrul dalam webinar 'Sunat Aman dengan Metode Modern', baru-baru ini.

Ia menambahkan, lantaran menggunakan energi panas yang disalurkan melalui besi, tindakan itu berisiko merusak jaringan sel penis. Oleh sebab itu, tindakan sunat juga penting dilakukan oleh tenaga ahli profesional.

Untuk meminimalisir berbagai risiko yang mungkin terjadi pada tindakan sunat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan metode klem sebagai prosedur sunat terbaik.

Dari sekian banyak klem yang digunakan di Indonesia, Rumah Sunat Mahdian menjadi satu-satunya produk asli Indonesia yang telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan.

"Metode klem memungkinkan sunat tanpa luka jahitan sehingga minim risiko pendarahan. Hal itu bisa terjadi karena pembuluh darah langsung terkunci dengan tabung klep. Kondisi luka yang sedikit juga meminimalisir terjadinya infeksi lanjutan," pungkas Asrul.