Brilio.net - Penyakit cacar monyet yang baru-baru ini ditemukan di Singapura tentu membuat masyarakat Tanah Air waspada. Penyakit yang ditemukan di negara tetangga itu mungkin saja menyebar ke Indonesia. Bahkan untuk berjaga-jaga, pemerintah Batam mempersiapkan alat pendeteksi panas tubuh agar penderita cacar monyet terdeteksi.

Melihat fenomena ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mengatakan agar warga Indonesia tidak perlu takut. Sebab cacar monyet bisa sembuh tanpa pengobatan khusus.

"Tidak ada pengobatan khusus atau vaksinasi yang tersedia untuk infeksi virus Monkeypox. Pengobatan simptomatik dan suportif dapat diberikan untuk meringankan keluhan yang muncul," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono, seperti dikutip dari Liputan6, Rabu (15/5).

Masa inkubasi cacar monyet biasanya berlangsung selama 6 sampai 16 hari. Beberapa bisa terjadi selama 5 sampai 21 hari. Gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.

Ruam kulit biasanya muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Mereka lalu berkembang dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, dan mengeras. Setelah mengeras, biasanya perlu waktu hingga tiga minggu untuk ruam menghilang.

Anung menyatakan cacar monyet bisa sembuh sendiri selama 14 sampai 21 hari. Beberapa kasus yang lebih parah terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan tingkat parahnya komplikasi.

Hanya 10 persen kasus kematian yang dilaporkan karena cacar monyet. Sebagian besar di antaranya diderita anak-anak karena merekalah kelompok yang paling rentan.

Kasus cacar monyet kebanyakan terjadi di beberapa wilayah Afrika dan jarang ditemukan di negara-negara Asia. Dilansir dari Straitstimes.com, Singapura menjadi negara Asia pertama yang melaporkan kasus tersebut. Itupun pasien bukan berasal dari negara tersebut.

"Bulan Mei 2019 dilaporkan seorang warga negara Nigeria menderita Monkeypox, saat mengikuti lokakarya di Singapura. Saat ini pasien dan 23 orang yang kontak dekat dengannya diisolasi untuk mencegah penularan lebih lanjut," ungkap Anung.

Meski Indonesia masih aman dari cacar monyet, Kemenkes tetap meminta warga untuk menjaga kebersihan diri, tidak mengonsumsi daging dari hewan liar, serta melapor ke petugas kesehatan apabila ada gejala yang muncul tidak lama setelah bepergian dari negara yang terindikasi kasus cacar monyet.

Vaksin cacar air biasa juga bisa memberikan perlindungan sebesar 80 persen apabila diberikan dalam waktu empat hari setelah paparan. Sementara, jika diberikan antara 4 sampai 14 hari setelah terpapar, ini tidak mencegah infeksinya tetapi tetap dapat mengurangi gejala penyakitnya.