Brilio.net - Memiliki seorang anak tentu saja jadi harapan setiap pasangan yang sudah menikah. Namun ternyata banyak dari pasangan yang tidak merencakan kehamilan namun akhirnya hamil.

Saat ingin memiliki anak, harus diperhatikan juga persiapan saat hamil, termasuk nutrisi. Sayangnya, masih banyak pasangan di Indonesia yang tidak merencakan kehamilan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, tercatat 40% dari keseluruhan kasus meninggalnya ibu melahirkan adalah mereka para ibu berusia di bawah 20 tahun.

Menurut Dokter Ahli Kandungan dan Kebidanan, Ali Sungkar, kehamilan yang tidak direncanakan sangat berisiko, baik terhadap si ibu maupun si bayi. Terlebih lagi bagi ibu yang masih sangat muda, di mana sifat labil dan egoisnya masih tinggi.

Dampak lainnya dari kehamilan tidak direncanakan juga terbentuknya bayi prematur. Kalau sudah prematur, banyak risiko lanjutan yang bakal terjadi pada si bayi. Sebut saja kemampuan otak si bayi yang tidak optimal, atau ada organ tubuh bagian dalam lainnya yang masih belum bertumbuh secara optimal. Ini tentunya berbahaya bagi kelangsungan si bayi.

"Indonesia sendiri menempati urutan ke-5 dengan jumlah bayi premature tertinggi di dunia. Angkanya sebanyak 15,5% bayi. Ini tidak bisa dianggap sepele. Semakin banyak bayi premature, maka semakin tinggi angka penyakit pada bayi. Sebab, kalau premature, banyak penyakit yang bisa diderita si bayi," paparnya kepada media belum lama ini.

Karenanya, ia pun menyarankan bagi pasangan sebelum memiliki anak harus mempersiapkan mental, gizi dan nutrisinya terlebih dahulu agar menghasilkan generasi yang baik. "Mereka itu nantinya generasi penerus bangsa. Mereka adalah khalifah yang akan mengurus kita. Kita nggak mau kan mendapatkan keturunan yang memiliki kelainan? Periksa ke dokter itu penting," pungkasnya.