Brilio.net - Istilah angin duduk memang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia. Biasanya penyakit ini memang menyerang seorang tiba-tiba, bahkan bisa berisiko kematian. Angin duduk berbeda dengan masuk angin.

Sayangnya, hingga saat ini masyarakat kurang paham mengenai penyakit angin duduk ini. Bahkan, banyak masyarakat yang enggan pergi ke dokter karena menganggap penyakit ini bisa disembukan hanya dengan kerokan.

Namun kamu perlu tahu, bahwa penyakit angin duduk ini sama juga dengan penyakit jantung. Pakar intervensi jantung dari Rumah Sakit Bethsaida, Gading Serpong, dokter Dasaad Mulijono, mengatakan ketika seseorang mengalami angin duduk perlu segera diatasi sesegera mungkin. "Itu merupakan penyakit jantung. Pasien harus segera ditangani dan melihat seberapa parah penyakit jantung yang dialaminya," katanya saat ditemui media dalam acara Solusi Menghadapi 2 Penyakit Mematikan di Rumah Sakit Bethsaida, Tanggerang, Kamis (6/12).

Dasaad mengatakan ketika seseorang terserang penyakit jantung tandanya terjadi penyumbatan aliran darah ke pembuluh darah jantung yang dikenal juga dengan nama pembuluh darah koroner. Ketika seseorang sudah mengalami serangan jantung, bila sudah sangat parah harus di intervensi dan dilakukan pemasangan cincin untuk dibuka sumbatannya itu. "Kalau belum terlalu beresiko cukup berikan obat untuk mengurangi peningkatan sumbatannya, dan diatur pola hidup yang sehat," jelasnya.

Biasanya, penyakit jantung ini salah satu faktor resikonya adalah genetik. Namun gaya hidup tidak sehat seperti merokok, begadang, kegemukan, juga mempengaruhi, oleh sebab itu, untuk mencegah terjadinya serangan jantung, dr Dasaad menyarankan kepada masyarakat untuk melakukan gaya hidup sehat dan medical check up. "Kalu merasa ada gejala seperti sesak, mudah lelah itu juga harus diperiksa bisa jadi itu pemicu penyakit jantung," pungkasnya.