Brilio.net - Perawatan untuk memutihkan wajah? Ahh udah biasa. Kalau memutihkan ketiak? Ah biasa juga. Tapi bagaimana jika ada terapi untuk memutihkan penis pria? Pastinya terdengar aneh, kan. Namun hal itulah yang kini sedang menjadi tren di Negeri Gajah Putih, Thailand.

Dalam jangka waktu sebulan terakhir, ratusan pria telah mengunjungi Rumah Sakit Lelux di Kota Bangkok untuk mendapatkan penis yang lebih cerah. Pasien terapi ini ternyata tak hanya dari Thailand, namun juga Hong Kong, Kamboja, dan Myanmar.

Berikut fakta-fakta terapi memutihkan penis yang sedang tren di Thailand, seperti dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (10/1).

1. Cara kerjanya.
Popol Tansakul selaku Manajer Marketing Rumah Sakit Lelux mengatakan, prosedur memutihkan penis menggunakan laser yang sama dengan perawatan kulit lainnya.

Terapi ini bekerja dengan menghancurkan melanosit atau sel yang memproduksi pigmen kulit melanin tanpa merusak permukaan kulit. Biasanya, terapi ini digunakan untuk menangani flek dan daerah kehitaman tertentu.

2. Rata-rata pasien.
Kebanyakan pasien yang mendatangi Rumah Sakit Lelux di Kota Bangkok adalah pria berusia 22-55 tahun. Mereka kebanyakan berasal dari komunitas LGBT di Thailand.

3. Biaya terapi.
Terapi ini menjadi booming setelah tampil di televisi Thailand. Para pria yang tertarik melakukan perawatan tersebut harus rela merogoh kocek USD 650 atau sekitar Rp 8,7 juta. Biaya tersebut untuk lima sesi pertemuan.

4. Risiko menurut ahli.
Tren pemutihan kulit penis menggunakan laser bukan tanpa risiko. Selain sensitivitas terhadap matahari, terapi ini juga memiliki beberapa efek samping dan bisa menyebabkan warna kulit yang tidak merata.

Dr Thongchai Keeratihuttayakorn, Wakil Jenderal Direktur untuk Departemen Kesehatan Thailand mengatakan, risiko terapi pemutihan kulit pada kelamin mencakup iritasi, alergi, dan juga pembengkakan.