Brilio.net - Memiliki gigi yang bersih dan sehat merupakan dambaan setiap orang. Namun, tidak sedikit orang yang mengalami masalah pada giginya. Entah itu gigi berlubang atau plak karang yang memenuhi gigi.

Dokter gigi, Ratu Mirah Afifah menyarankan melakukan kontrol dan membersihkan karang gigi dalam waktu 6 bulan sekali. Pasalnya, karang gigi yang terbentuk dari plak ini tempat bersarangnya bakteri. Dan sangat berbahaya bila tidak dibersihkan.

"Karang gigi itukan berkumpulnya bakteri yang menghasilkan toksin. Nah toksin itulah yang sangat berbahaya buat gusi dan jaringan tulang pendukung gigi di bawahnya," katanya saat ditemui media belum lama ini.

Mirah melanjutkan ketika ada karang gigi, bakteri akan terus menimbulkan infeksi di gusi dan akan terjadi ginifitis. Ia menjelaskan ketika terjadinya ginifitis, gusi akan berdarah dan menimbulkan bau mulut. Dan bila tidak dibersihkan akan menimbulkan masalah yang lebih berbahaya lagi.

"Kalau tidak diberishkan juga, gigi akan menimbulkan masalah seperti periodontitis. Jadi bukan cuma gusi aja, tapi juga di jaringan pendukungnya. Nah ketika di tulang pendukungnya kena, udah susah, nggak bisa dikembalikan, gigi pun jadi goyang dan tanggal tiba-tiba aja. Kemudian gusi juga bengkak, berdarah, spontan," paparnya.

Lanjut dia, dilarang keras membersihkan karang gigi dengan mencongkel karena justru menimbulkan bahaya pada gusi. "Jangan (dicongkel) ada alat khususnya namanya scaller. Ada yang ultrasonik, ada yang manual, itu harus ada keahlian sendiri, kalau nggak nanti gusinya bermasalah. Bila karang gigi sudah bertumpuk tidak bisa dibersihkan oleh sikat gigi dan harus dengan gerakan mekanis ke dokter gigi," pungkasnya.