Brilio.net - Pernikahan merupakan salah satu hal yang diingankan semua pasangan. Namun, untuk menuju proses pernikahan bukan hal yang mudah. Banyak hal yang harus dipikirkan, mulai dari pemilihan vendor-vendor, dan juga kesiapan lahir dan batin.

Selain itu juga calon pengantin harus mengikuti premarital checkup atau pemeriksaan kesehatan pranikah.

Sayangnya, belum banyak calon pengantin yang sadar akan pentingnya prosedur ini. Padahal, untuk mewujudkan sebuah keluarga yang sehat di masa depan, perlu diketahui bagaimana riwayat kesehatan masing-masing.

Lantas, seberapa penting sih melakukan premarital checkup sebelum menikah?

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Thomas Chayadi menuturkan, premarital checkup merupakan rangkaian pemeriksaan kesehatan yang penting dilakukan oleh pasangan sebelum menikah. Tujuannya untuk mengetahui adanya masalah kesehatan pada pasangan hingga mendeteksi infeksi menular seksual, seperti Hepatitis B/C dan HIV.

"Selain itu juga untuk mendeteksi adanya penyakit genetik atau bawaan yang dapat diturunkan seperti thalasemia dan hemophilia," ujarnya seperti dikutip dari Bridestory, Kamis (2/4).

Premarital checkup sangat penting bagi kehidupan rumah tangga dan pasangan setelah menikah. Misalnya saja, apabila terdapat indikasi adanya infeksi menular, maka hal tersebut dapat dicegah sedini mungkin agar tidak ada yang dapat menulari pasangannya.

"Kalaupun ada indikasi kelainan genetik, maka kamu dan pasangan dapat memiliki persiapan yang lebih dalam merencanakan si buah hati di masa depan sekaligus mengambil langkah yang terbaik," tambahnya.

Rangkaian tes yang akan dilakukan dalam premarital test meliputi, tes pemeriksaan fisik, tes laboratorium (seperti golongan darah), tes kelainan darah (seperti thalasemia), tes infeksi menular seksual (Hepatitis B/C dan HIV), dan tes penyakit genetik atau riwayat penyakit pada pasangan.

Ia mengatakan tidak ada ketentuan khusus mengenai kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan serangkaian tes ini. Namun, sebaiknya calon pengantin dapat melakukannya antara enam hingga tiga bulan sebelum pernikahan.

"Rentangnya memang cukup jauh agar kalau hasil tes kurang baik bisa segera berkonsultasi dengan dokter terkait guna mendapatkan penanganan terbaik. Sebagai alternatif, kamu dan pasangan juga dapat melakukan premarital checkup setelah menikah atau saat ingin merencanakan untuk memiliki buah hati," pungkasnya.