Brilio.net - Virus zika sempat membuat penduduk Indonesia geger pada tahun 2016 silam. Sama dengan penyakit demam berdarah, infeksi virus zika terjadi melalui gigitan nyamuk. Jenis nyamuk yang menjadi perantara virus zika adalah nyamuk Aedes yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Dilansir brilio.net dari berbagai artikel kesehatan, untuk di daerah tropis seperti Indonesia jenis nyamuk yang menularkan virus zika adalah nyamuk Aedes Aegypti. Meski sekarang ini virus zika sudah sangat jarang terdengar, namun kita harus tetap meningkatkan kewaspadaan tinggi terhadap jenis penyakit apapun yang dibawa oleh nyamuk.

Dilansir dari liputan6.com, Senin (2/12), para ilmuwan melaporkan bahwa dari 70 anak-anak dengan microcephaly zika, bisa menimbulkan gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kerusakan telinga bagian dalam atau kerusakan saraf yang menghubungkan telinga ke otak.

Tak hanya itu saja, pada beberapa kasus zika dilaporkan terjadi komplikasi autoimun. Gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat sedang yang berlangsung 2-7 hari.

Disebutkan pula, bagi siapapun yang berkunjung ke area yang diketahui ada virus zika, memiliki risiko terinfeksi. Namun tidak semua orang yang terinfeksi virus zika menunjukkan gejala. Menurut beberapa artikel kesehatan, Hanya satu di antara lima orang yang menunjukkan gejala.

Berikut gejala paling umum terjadi ketika seseorang terserang virus zika.

- Merasa gatal hampir di semua bagian tubuh
- Demam
- Kepala sakit dan pusing
- Mengalami nyeri sendi dan bengkak pada persendian
- Nyeri otot
- Mata menjadi merah
- Merasa sakit di bagian punggung
- Nyeri di bagian belakang mata
- Muncul bintik-bintik merah di permukaan kulit.

Cara mengatasi virus zika

Hingga kini, belum tersedia vaksin yang bisa mencegah penyakit virus zika. Jika kamu tinggal dan sedang bepergian ke daerah tropis di mana virus zika banyak berkembang, hal yang paling penting adalah dengan mencegah gigitan nyamuk. Berikut ini caranya:

- Tinggal di tempat yang memiliki pendingin ruangan
- Gunakan krim penangkal nyamuk
- Gunakan bahan pembasmi serangga yang sudah terdaftar pada Environmental Protection Agency (EPA), karena aman bagi ibu hamil dan menyusui
- Pakai baju lengan panjang dan celana panjang dengan warna muda atau cerah
- Tidur dengan kelambu
- Kuras tempat-tempat yang berpotensi menjadi genangan air
- Oleskan permethrin pada pakaian, seprai, sarung dan bantal, dan barang-barang lainnya.

Apabila kamu mengalami gejala-gejala virus zika, maka ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan agar dapat meringankan gejala tersebut.

- Istirahat dengan cukup
- Minum air mineral yang banyak untuk mencegah dehidrasi dan kehilangan - cairan yang berlebihan
- Mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, seperti paracetamol untuk meredakan nyeri serta demam yang terjadi
- Tidak dianjurkan untuk mengonsumsi jenis obat aspirin atau obat nonsteroid anti peradangan lainnya (NSAID)
- Memeriksakan diri ke dokter.

Penularan virus zika
foto: gobroomecounty.com

Virus zika pada umumnya ditularkan melalui gigitan nyamuk. Oleh karenanya kamu haru selalu waspada dan hati-hati. Perhatikan lingkungan sekitar, rajinlah untuk selalu membersihkan rumah dan lingkungan rumah.

Namun selain nyamuk Aedes aegypti, ada beberapa penularan lainnya yang terjadi. Berikut penularannya yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Gigitan nyamuk.

Ciri-ciri virus zika Istimewa

foto: gobroomecounty.com

Nyamuk yang membawa virus ini adalah Aedes Aegypti. Nyamuk mengambil dan membawa virus zika dari manusia yang telah terinfeksi virus tersebut. Kemudian melalui gigitannya menyebarkan virus zika pada manusia yang belum terinfeksi.

Jenis nyamuk ini senang bertelur di genangan air bersih. Seperti air genangan air hujan, bak kamar mandi dan lain sebagainya. Nyamuk ini umumnya menggigit manusia pada siang hari. Jadi pastikan untuk selalu membersihkan lingkungan sekitar rumah kamu.

2. Ibu ke janin dalam kandungan.

Ciri-ciri virus zika Istimewa

foto: sbmt.org.br

Seorang ibu yang sudah terinfeksi virus zika maka akan menularkannya pada bayi yang sedang ia kandung. Hal ini meningkatkan risiko cacat janin mikrosefali atau kepala dan otak yang kecil.

3. Hubungan seksual.

Hubungan seksual bisa menjadi sarana penularan virus ini. Center for Disease Control and Prevention (CDC) telah mempublikasikan bahwa virus zika ditemukan pada cairan tubuh manusia yaitu pada air mani, cairan vagina, air seni, dan darah.

Namun, di antara semua cairan tersebut, virus zika bertahan paling lama pada air mani. Oleh karena itu, berhati-hati jika kamu akan melakukan hubungan seksual, karena hubungan seksual menjadi salah satu cara penularan virus ini.

Setelah mengetahui ini, diharapkan kamu lebih waspada terhadap berbagai hal yang bisa menyebabkan munculnya gejala dan penyabab dari virus zika.

Virus zika pertama kali ditemukan terjangkit pada seekor monyet resus yang berada di hutan Zika, Uganda, tahun 1947. Kemudian kembali ditemukan pada nyamuk spesies Aedes Africanus di hutan yang sama pada tahun 1948 dan pada manusia di Nigeria pada tahun 1954.

Hingga 2007, virus zika mulai menyebar di kawasan luar Afrika dan Asia. Pada 2015 mulai sampai ke negara Brasil. Di Indonesia sendiri, telah ditemukan virus Zika di Jambi pada tahun 2015.