Brilio.net - Hidup di kota-kota besar dengan kesibukan yang sangat tinggi membuat seseorang dituntut melakukan hal apapun secara cepat. Seperti belanja melalui aplikasi digital, hingga makan makanan instan.

Banyak orang yang menyiapkan makanan secara instan dengan metode menghangatkan makanan menggunakan microwave. Namun tahukah kamu bahwa ada beberapa makanan yang tidak boleh dipanaskan oleh microwave. Dilansir dari Foxnews, Kamis (22/3), berikut 5 makanan yang tak boleh dipanaskan dengan microwave.

1. Telur

Microwave © 2018 brilio.net

Telur rebus sangat berbahaya bila di dalam microwave, karena kelembapan di dalamnya menciptakan penumpukan uap yang ekstrem, seperti kompor tekanan miniatur, sampai titik di mana telur bisa meledak loh! Bahkan risiko yang lebih parah lagi, telur tidak akan pecah di dalam microwave saat sedang dipanaskan, tapi sesudahnya, yang berarti telur panas bisa meletus di tangan, di piring, atau bahkan di mulut. Untuk menghindari mengubah telur menjadi bom uap, potong menjadi potongan-potongan kecil sebelum dipanaskan kembali, atau lebih baik lagi dihindari untuk dimasukkan ke dalam microwave sama sekali.

2. Air susu

Microwave © 2018 brilio.net

Memiliki banyak ASI merupakan kebahagiaan setiap ibu. Biasanya ibu yang memiliki ASI berlebih disimpan di dalam kantung ASI. Jika ingin diberi ke anak pasti dipanaskan terlebih dahulu. Tidak sedikit ibu yang menggubakan cara simple memanaskan ASI dengan memanaskan botol susu bayi, padahal hal itu sangat berbahaya loh.

Menghangatkan botol berisi ASI ini yang akhirnya membuat titik panas bisa membakar mulut dan tenggorokan bayi. Selain itu, ada juga bahaya karsinogen yang muncul lewat pemanasan ulang bahan plastik. FDA (Food and Drug Administration) merekomendasikan agar susu dan susu formula dicairkan serta dipanaskan kembali di dalam panci di atas kompor, atau gunakan air keran panas.

3. Olahan daging

Microwave © 2018 brilio.net

Daging olahan atau processed meat sering mengandung bahan kimia dan pengawet yang tujuannya memang memperpanjang usia masa simpannya. Sayangnya, microwave bisa membuat zat-zat itu menjadi lebih buruk bagi kesehatan. Memasukkan makanan olahan ke dalam microwave, kamu tidak sadar bahwa hal ini akan bisa membuatmu terkena perubahan kimiawi seperti kolesterol yang teroksidasi dalam prosesnya.

Menurut penelitian di Journal of Agricultural and Food Chemistry, sebuah studi di jurnal Food Control menunjukkan bahwa memanaskan daging olahan dengan semburan radiasi gelombang mikro berkontribusi pada pembentukan produk oksidasi kolesterol (COP), yang berkaitan dengan perkembangan penyakit jantung koroner. Dibandingkan dengan metode persiapan makanan lainnya, metode memanaskan daging olahan ke dalam microwave disebutkan lebih besar memasukkan risiko COP tersebut ke dalam makanan.

4. Nasi

Microwave © 2018 brilio.net

Menurut Food Standards Agency, nasi yang dihangatkan di dalam microwave terkadang bisa menyebabkan keracunan makanan. Isu ini muncul kurang lebih karena adanya kehadiran bakteri yang sangat resisten yang disebut Bacillus cereus. Panas membunuh bakteri ini, namun bisa menghasilkan spora yang beracun, yang menurut temuan dalam International Journal of Food Microbiology juga tahan akan panas.

Sejumlah penelitian mengonfirmasi bahwa begitu nasi keluar dari microwave dan didiamkan pada suhu kamar. Spora yang dikandungnya bisa berlipat ganda dan menyebabkan keracunan makanan jika dikonsumsi.

5. Daging ayam

Microwave © 2018 brilio.net

Harus selalu diingat gelombang panas mikro pada microwave tidak selalu membunuh bakteri. Karena gelombang mikro panas dari luar bukan bagian dalamnya. Dengan demikian, makanan yang dihangatkan, dipanaskan di dalam microwave rawan bakteri tertentu. Salah satunya daging ayam yang disebutkan berisiko terkena salmonella, bisa menjadi berbahaya jika dipanaskan dengan microwave.

Diketahui lebih lanjut, dalam sebuah penelitian, dari 30 partisipan yang memanaskan daging mentah, 10 orang yang menggunakan microwave menjadi sakit. Sedangkan 20 orang yang menggunakan teknik tradisional menggunakan wajan di atas kompor tetap baik-baik saja tanpa keluhan. Ini menunjukkan berapa banyak bakteri yang bisa bertahan dalam daging saat microwave, dibandingkan dengan metode memasak lainnya.