Brilio.net - Sebagai ibu hamil, penting untuk mempelajari berbagai hal yang dapat bermanfaat untuk kebaikan buah hati. Asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh ibu tentu akan memengaruhi keadaan si kecil.

Maka penting bagi seorang ibu untuk menjaga asupan nutrisi yang dikonsumsi agar tetap seimbang. Berbagai cara bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan si kecil. Dimulai dari mengonsumsi makanan sehat, tidur teratur, dan juga pengelolaan stres.

Jangan sampai kamu hanya terfokus pada asupan makanan saja. Karena sesungguhnya dalam masa kehamilan ini tidak hanya bayi yang perlu diperhatikan, kamu pun juga penting.

Ibu adalah distributor bagi bayi yang ada di kandungannya. Maka jika kamu tidak memperhatikan kebutuhanmu, sangat mungkin kamu mudah terserang berbagai penyakit. Yang harus diingat, kondisi ibu akan memengaruhi kondisi anak.

Maka jangan sampai kamu menyepelekan kondisi kesehatanmu selama hamil ya. Terutama untuk kamu yang sudah memiliki beberapa permasalahan kesehatan seperti kolesterol, asam lambung, dan sering terserang demam. Tak menutup kemungkinan penyakit ini akan kambuh selama masa kehamilanmu.

Untuk mengatasi hal ini, mungkin saat belum hamil kamu akan lebih mudah mengambil tindakan untuk langsung meminum obat. Eits, tapi hati-hati, jangan sembarang konsumsi obat saat kamu sedang hamil.

Meski demikian, kamu tetap bisa mengurangi permasalahan kesehatanmu dengan mengonsumsi salah satu bahan alami yang memiliki banyak khasiat. Ya, jahe adalah solusinya.

Jahe adalah salah satu rempah yang mudah ditemukan di Indonesia. Jahe juga digunakan sebagai alternatif pengobatan non medis. Bahkan jahe juga dipercaya dapat mengurangi rasa mual pada masa awal kehamilan.

Boleh-boleh saja kok, jika kamu mengonsumi jahe pada masa kehamilan, karena beberapa bumbu masakan juga biasanya menggunakan bahan ini. Namun memang beberapa ahli tidak merekomendasikan terlalu sering mengonsumsi jahe dalam dosis tinggi. Jadi selama masa kehamilan kamu bisa mengonsumsi jahe bila perlu atau sesuai saran dokter ya.

Nah, tapi sebenarnya apa saja sih, manfaat jahe yang bermanfaat untuk ibu hamil? Simak rangkumannya di bawah ini, seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (28/11).


1. Merilekskan otot.

foto: pixabay.com



Selama masa kehamilan sudah ada berapa banyak nih, perubahan yang kamu rasakan? Tentu perubahan ini tidak hanya dari segi fisik dan juga psikis ya. Beberapa hal baru yang kamu alami selama hamil mungkin akan lebih mudah membuatmu lelah. Belum lagi saat kondisi perut yang semakin membesar, akan membuat punggung lebih terasa pegal.

Jahe dapat menjadi solusi untuk otot-otot tegangmu. Kandungan yang terdapat dalam jahe dapat merilekskan otot dan mengurangi rasa pegal.


2. Menyerap zat gizi lebih baik.

foto: unsplash.com



Kandungan yang dimiliki jahe ternyata dapat membantu tubuh menyerap zat gizi lebih baik. Tentu ini akan memberikan pengaruh baik untuk kamu dan si kecil. Penyerapan zat gizi yang lebih baik memberikan dampak untuk perkembangan dan pertumbuhan si kecil.


3. Mengurangi nyeri selama kehamilan.

foto: pixabay.com



Tidak hanya selama masa menstruasi, wanita juga akan merasakan nyeri selama masa kehamilan. Kaki kram dan bengkak adalah kondisi yang seirng dikeluhkan ibu hamil. Rasa nyeri ini dapat berkurang dengan mengonsumsi jahe.


4. Penanganan inflamasi.

foto: pixabay.com



Jahe terkenal memiliki kandungan antiinflamasi. Hal ini dapat meredakan beragam jenis peradangan pada tubuh kita lho. Ketika kamu mengonsumsinya, kamu akan merasakan tubuh menjadi lebih segar dan membuat tubuhmu memiliki daya tahan yang lebih baik.


5. Menurunkan kadar kolesterol.

foto: pixabay.com



Air jahe diyakini dapat menurunkan kadar kolesterol. Untuk kamu yang sedang hamil dan ingin mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh, kamu bisa mencoba ramuan air jahe. Bahkan hal ini juga dikatakan baik untuk kesehatan jantung dan menghindari risiko stroke.


6. Melancarkan sirkulasi darah.

foto: pixabay.com



Mengonsumsi air jahe diketahui dapat melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh. Untuk ibu hamil, bahkan juga memberikan manfaat karena dapat memasok aliran darah ke janin bisa lancar. Tentu hal ini akan menjaga kesehatan ibu dan juga si kecil.

2 dari 2 halaman




7. Mengontrol kadar gula darah.

foto: unsplash.com



Mungkin kamu akan merasa sangat lapar saat hamil. Bahkan rasanya ingin memakan apa saja yang ada di meja. Tapi hati-hati, jangan sampai karena kamu tidak dapat mengatur rasa inginmu, malah akan memberikan efek buruk pada bayi yang ada di kandungan.

Mengonsumsi makanan sembarangan dapat mempengaruhi kondisi kadar gula darahmu. Agar tetap stabil, kamu bisa mengonsumsi ramuan air jahe. Kadar gula yang terkontrol dapat mencegah penyakit diabetes.


8. Meminimalisir heartburn.

foto: unsplash.com



Heartburn adalah kondisi di mana kamu merasakan sensasi perih dan panas seperti terbakar di dalam dada. Untuk  kamu yang memiliki riwayat asam lambung atau maag saat hamil sekarang tidak perlu khawatir. Jahe dapat meringankan gejalanya karena kandungan jahe yang bisa mengurangi asam lambung penyebab perih dan rasa terbakar di perut.


9. Meredakan batuk dan pilek.

foto: pixabay.com



Rempah yang memberikan sensasi pedas dan hangat ini dapat melegakan tenggorokan. Apalagi untuk kamu yang sedang mengalami batuk dan pilek. Jika kamu ragu untuk minum obat, kamu bisa meredakan efek pilek dan batuk dengan mengonsumsi air jahe.


10. Meningkatkan hasrat bercinta.

foto: pixabay.com



Tidak banyak yang tahu kalau jahe dapat meningkatkan hasrat bercinta untuk ibu hamil. Efek jahe yang dapat membantu sirkulasi darah dapat memberikan dampak pada libido.


11. Sumber zat besi dan vitamin C.

foto: unsplash.com



Jahe dapat memberikan dampak baik bagi janin, hal ini disebabkan jahe kaya akan zat besi dan vitamin C yang baik untuk si kecil. Kandungan vitamin C yang tercukupi, akan menjaga daya tahan tubuh menjadi lebih stabil.


12. Menyehatkan otak.

foto: unsplash.com



Jahe dikenal baik untuk kesehatan otak. Menurut penelitian, jahe dapat menghambat proses peradangan yang terjadi di otak. Sehingga memberikan efek meningkatkan fungsi otak, fungsi kognitif bertambah, dan stres oksidatif penyebab penyakit demensia juga akan menurun.