Brilio.net - Istilah donor darah tentu saja sudah tidak asing di telinga masyarakat. Donor darah merupakan proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela. Darah tersebut kemudian disimpan dalam bank darah untuk dijadikan sebagai transfusi darah.

Donor darah merupakan salah satu aktivitas yang sangat bermanfaat. Dengan melakukan donor darah, seseorang dapat membantu orang lain yang tengah membutuhkan darah untuk proses operasi maupun tindakan medis lainnya.

Selain bermanfaat kepada sesama, ternyata donor darah juga dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Nah, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Selasa (13/7), manfaat donor darah bagi kesehatan.


1. Membakar kalori dan membantu menurunkan berat badan.

Manfaat donor darah bagi kesehatan Istimewa

foto: caliberstrong.com

Manfaat dari mendonorkan darah adalah dapat membakar kalori dalam tubuh serta bisa menurunkan berat badan. Hal ini dikarenakan rata-rata orang dewasa dapat membakar 650 kalori saat memberikan 450 ml darahnya untuk donor.



2. Menurunkan risiko kanker.

Manfaat donor darah bagi kesehatan Istimewa

foto: bizjournals.com

 

Jika kamu rajin mendonorkan darah, maka manfaat lain yang bisa kamu dapat adalah menurunnya risiko kanker. Dikutip dari laman Ramussen University, donor darah dapat mengurangi kelebihan zat besi yang dapat menjadi salah satu penyebab kanker. Dengan kadar zat besi dalam tubuh yang terjaga, maka risiko terkena kanker akan semakin rendah.


3. Menghilangkan stres.

Manfaat donor darah bagi kesehatan Istimewa

foto: hardrockfm.com

Siapa sangka dengan mendonorkan darah dapat menghilangkan stres. Hal ini dikarenakan dengan mendonorkan darah seseorang telah menyelamatkan nyawa orang lain.

Dengan melakukan suatu kebaikan, maka dengan sendirinya kita akan merasa lebih tenang karena telah melakukan suatu yang positif dalam hidup.



4. Mendeteksi penyakit serius.

Manfaat donor darah bagi kesehatan Istimewa

foto: everplans.com

Setiap orang yang akan mendonorkan darahnya harus melewati pemeriksaan terlebih dahulu. Seperti berat badan, suhu nadi, tekanan darah, dan kadar hemoglobin.

Ketika kamu menjalani pemeriksaan, kamu juga diminta untuk menjalani pemeriksaan darah untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sipilis, dan malaria. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit melalui transfusi.

Dengan begitu kamu bisa mengetahui apakah kamu mengalami penyakit serius atau tidak.



5. Meningkatkan produksi darah.

Manfaat donor darah bagi kesehatan Istimewa

foto: dietsuchi.com

Bagi kamu yang kerap mendonorkan darah, maka dapat membantu merangsang produksi sel-sel darah baru. Proses mendonorkan darah ini akan membantu tetap sehat dan bekerja lebih efisien.

 
6. Menurunkan kolesrol.

Manfaat donor darah bagi kesehatan Istimewa

foto: express.co.uk

Manfaat lain yang bisa kamu rasakan adalah membantu menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh. Dilansir dari liputan6.com, sebuah penelitian membuktikan bahwa donor darah dapat mengurangi kekentalan darah sehingga dapat membantu dalam menurunkan kadar LDL.

LDL adalah kolesterol yang dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti sumbatan di peredaran darah. Kondisi tersebut biasanya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan penyakit lain yang berkaitan dengan pembuluh darah.



7. Mempercepat proses pemulihan luka.

donor darah bagi kesehatan © 2021 brilio.net

foto: pexels.com

 

Ketika kamu mendonorkan darah akan terjadi penyesuaian tubuh terhadap berkurangnya sel darah merah. Penyesuaian tubuh ini juga dibutuhkan ketika tubuh mengalami luka yang mengakibatkan berkurangnya sel darah merah, sehingga penyembuhan luka jadi lebih cepat.



8. Mengurangi penyakit jantung.

Manfaat donor darah bagi kesehatan Istimewa

foto: geneticliteracyproject.org

 

Manfaat mendonorkan darah yang paling penting adalah dapat menjaga kesehatan jantung. Pasalnya mendonorkan darah bisa meningkatkan zat besi dalam darah dan mengurangi kemungkinan kamu menderita penyakit jantung.



9. Menjadi lansia yang sehat.

Manfaat donor darah bagi kesehatan Istimewa

foto: theconversation.com

Siapa yang tak ingin tetap sehat diusia lanjut? Tentunya ini menjadi impian banyak orang. Nah dengan mendonorkan darah, kamu akan merasakan hal tersebut, di mana tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit di usia senja.

10. Memiliki energi positif.

Manfaat donor darah bagi kesehatan Istimewa

foto: sacap.edu.za

Mendonorkan darah dapat membangkitkan energi positif bagi setiap pendonornya. Pasalnya setelah mendonorkan darah, seseorang akan merasakan lebih sehat secara fisik maupun pikiran karena bisa melakukan suatu yang lebih berharga dalam hidup. Sehingga engergi positif menyebar ke dalam tubuh dan membuat seseorang lebih sehat.

11. Mengatasi kelebihan zat besi.

<img style=

foto: pexels.com

 

Dikutip dari Medical News Today, donor darah dapat mengatasi kelebihan zat besi dalam tubuh. Zat besi berfungsi untuk memproduksi sel darah merah, namun jumlahnya yang berlebihan dapat memengaruhi kinerja organ hati dan jantung. Masalah kelebihan zat besi ini pun salah satunya dapat diatasi dengan mengeluarkan zat besi melalui donor darah.

12. Mengontrol tekanan darah.

<img style=

foto: pexels.com

 

Donor darah juga membantu seseorang untuk lebih mengontrol tekanan darah. Dikutip dari Medical News Today, pengecekan berkala tekanan darah dari donor darah akan membuat seseorang lebih peduli terhadap tekanan darahnya. Dengan mengetahui jumlah tekanan darah dan bisa mendonorkan tekanan darahnya, seseorang akan berusaha menjaga pola makan dan gaya hidup supaya tekanan darahnya tetap terkontrol.

13. Meningkatkan daya tahan tubuh.

<img style=

foto: pexels.com

 

Donor darah dapat meningkatkan imun karena mampu meremajakan beberapa organ tubuh. Limpa yang bertugas memproduksi sel darah merah pun akan membaik fungsinya setelah mengeluarkan darah melalui donor darah. Selain itu, donor darah juga akan meningkatkan jumlah leukosit yang dapat melindungi dari berbagai infeksi dan meningkatkan daya tahan tubuh.

14. Baik untuk kesehatan organ hati.

<img style=

foto: pexels.com

 

Donor darah juga baik untuk menjaga kesehatan hati. Alasannya adalah zat besi yang berlebihan dalam tubuh akan mengganggu kinerja hati. Bahkan, zat besi yang berlebihan juga dapat menyebabkan infeksi, salah satunya adalah hepatitis C


Tidak semua orang boleh mendonorkan darahnya.

Kamu sudah mengetahui manfaat dari mendonorkan darah sangat penting bagi kesehatan tubuh. Namun demikian kamu tidak bisa memaksakan diri untuk mendonorkan darah jika memiliki beberapa riwayat penyakit atau dalam kondisi yang tidak sehat.

Berikut ini adalah kondisi seseorang tidak bisa mendonorkan darahnya, seperti yang dirangkum brilio.net dari berbagai sumber.

1. Sedang demam atau flu.

Demam dan flu memang bukan penyakit yang serius, namun kondisi ini membuat kamu tidak bugar. Jadi kamu tidak bisa mendonorkan darah, karena akan berdampak buruk bagi kesehatanmu sendiri.

2. Berat badan kurang dari 50 kg.

Biasanya sebelum kamu mendonorkan darah, petugas kesehatan akan menanyakan berapa berat badanmu atau meminta kamu untuk mengukur berapa berat badan kamu terlebih dahulu.

Jika berat badan kurang dari 50 kg, kamu tidak diizinkan untuk mendonorkan darah. Hal ini dikhawatirkan tidak dapat mentoleransi pengambilan darah sejumlah yang dibutuhkan dalam proses transfusi.

3. Memiliki tekanan darah tinggi.

Jika kamu memiliki riwayat penyakit diabetes, maka kamu tidak diizinkan untuk mendonorkan darah.

4. Sedang hamil.

Dalam kondisi sedang hamil seseorang juga tidak diizinkan untuk mendonorkan darahnya. Jika kamu ingin mendonorkan darah, maka harus menunggu hingga 6 bulan setelah melahirkan.

5. Sedang mengonsumsi antibiotik.

Jika kamu sedang mengonsumsi antibiotik, sebaiknya tidak mendonorkan darah untuk sementara waktu. Hal ini dikarenakan, antibiotik yang kamu minum dapat ditularkan melalui darah yang akan kamu donorkan.

6. Tidak bepergian ke daerah yang terserang wabah.

Pendonor darah belum bisa mendonorkan darahnya apabila baru saja bepergian ke daerah yang terkena wabah, misalnya malaria, demam berdarah, dan virus zika.

7. Memiliki aktivitas seksual berisiko.

Seseorang yang beraktivitas seksual berisiko seperti berganti-ganti pasangan dalam 12 bulan terakhir tidak bisa mendonorkan darahnya. Terdapat kekhawatiran akan potensi terjadinya penyakit pada orang tersebut.

8. Menggunakan narkoba atau penyalahgunaan obat lainnya.