Psikotes adalah tahapan wajib dalam sebuah rekrutmen kerja. Tes psikologi ini akan memotret intelegensi, kepribadian, sikap kerja seseorang. Jadi, kamu harus mempersiapkannya dengan baik bila tak mau gagal di tahapan awal ini.

"Untuk mendapat potret utuh kepribadian seseorang, terdapat banyak tools yang tak bisa dipisahkan. Masing-masing tes memotret bagian tertentu dari karakter seseorang. Itu kemudian berbicara saat kami harus menyimpulkan, orang ini bagaimana," ujar Ratna Syifa’a Rachmahana, Direktur Pusat Psikologi Terapan FPSB UII kepada brilio.net beberapa waktu lalu.

Psikotes © 2018 brilio.net

Menurutnya, faktor utama yang harus kamu persiapkan adalah fisik yang sehat dan mental yang matang. Selain itu, calon karyawan haruslah percaya diri, jangan takut dan cemas serta jangan berandai-andai yang tidak-tidak.

"Karena sebetulnya apa yang akan dihadapi itu ya seperti Anda akan dipotret. Jadi tampillah apa adanya. Latihan soal atau pelatihan psikotes justru tidak dianjurkan," tegasnya.

Yang harus kamu tahu, psikotes bukan satu-satunya pertimbangan. Ada yang lebih percaya dokumen, riwayat hidup, hasil wawancara, hasil psikotes juga bisa.

"Pihak manajemen merasa bobot yang ini lebih besar dari yang itu. Dalam hal ini tidak ada standar baku. Tapi bahwa psikotes membantu user untuk lebih mengetahui secara utuh seorang kandidat," pungkasnya.

Latihan soal atau pelatihan psikotes justru tidak dianjurkan," tegasnya.

Yang harus kamu tahu, psikotes bukan satu-satunya pertimbangan. Ada yang lebih percaya dokumen, riwayat hidup, hasil wawancara, hasil psikotes juga bisa.

"Pihak manajemen merasa bobot yang ini lebih besar dari yang itu. Dalam hal ini tidak ada standar baku. Tapi bahwa psikotes membantu user untuk lebih mengetahui secara utuh seorang kandidat," pungkasnya.