Brilio.net - Siapa sih yang nggak kenal Monumen Nasional alias Monas. Ya bangunan yang diinisasi Presiden Pertama Indonesia Soekarno ini bukan sekadar ikon Jakarta. Tapi sudah menjadi ikon Indonesia bahkan dunia.

Nggak heran jika banyak orang penasaran ingin berkunjung ke monumen ini. Apalagi, di sekitar Monas terdapat aneka taman yang menjadi salah satu paru-paru Jakarta. Malah, taman Monas pernah dinobatkan sebagai taman kota terbesar di Asia Tenggara.

Air Mancur Monas  © 2017 brilio.net

Maklum deh, taman Monas adalah ruang terbuka hijau tempat inetarksi masyarakat khususnya warga Jakarta. Di sini kamu nggak cuma bisa menikmati keindahan taman, tapi juga informasi sejarah yang ada di tugu Monas.

Selain itu, kamu juga bisa menikmati elemen tata ruang, lingkungan yang nyaman. Cocok banget deh buat berkontemplasi. Nah di Monas ada satu pertunjukan seni visual air yang selalu dinanti masyarakat yakni air mancur Pesona. Dulu masyarakat biasa menyebutnya dengan air mancur joget.

Air Mancur Monas  © 2017 brilio.net

Sayangnya, air mancur yang dibangun di era kepemimpinan Gubernur Ali Sadikin saat itu pernah “mati suri” alias rusak. Kemudian air mancur ini kembali hidup pada 2005 oleh Gubernur Dki Jakarta. Saat itu aktif kembali air mancur joget ini diberinama Air Mancur Pesona Monas.

Saat itu, air mancur ini menari dengan iringan musik-musik instrumentalia. Sayangnya, umur Air Mancur Pesona Monas nggak panjang setelah kembali rusak pada 2009. Sejak itu, air mancur ini tak lagi memberikan hiburan kepada warga Jakarta. Alasannya karena biaya pengoperasiannya sangat mahal.

Air Mancur Monas  © 2017 brilio.net

Setelah 8 tahun “tertidur” kini warga Jakarta bisa kembali menikmati gemulai air mancur joget Monas (Monas Djakarta's Fountain) setelah dihidupkan kembali oleh Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Sabtu (12/8) malam.

“Yang datang ke sini bukan hanya warga Jakarta. Ada yang dari Jambi, Kalimantan Timur, Yogyakarta, dan daerah lain. Artinya Monas itu milik masyarakat Indonesia,” kata Djarot saat peresmian seraya menegaskan bahwa Monas adalah lambang persatuan bangsa.

Air Mancur Monas  © 2017 brilio.net

Oh ya, beroperasinya air mancur ini tidak menggunakan dana APBD lho. Tapi hasil gotong royong sejumlah pihak baik Pemda DKI Jakarta, perusahaan, dan perorangan. Sejumlah tokoh menggagas inisiatif untuk menghidupkan kembali air mancur ini.

Selain Djarot, ada mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok ) yang memberikan dana pribadi. Sementara PT Coca Cola Indonesia adalah perusahaan yang selama ini turut membantu terlaksananya perbaikan air mancur Monas lewat program CSR. Lalu ada Sabdo (Pimpinan Taman Monas), musisi Addie MS, serta Harry Kiss, ayah Vidi Aldiano.

Air Mancur Monas  © 2017 brilio.net

Jadi nggak heran saat peresmian Vidi ikut meramaikan acara dengan membawakan beberapa lagu diiringi sang adik Vadi Akbar lewat permainan Magic Keyboard System, instrumen yang mengubah tuts piano untuk mengontrol gerakan air mancur.

Addie MS memberikan lagu-lagu karya orkestra yang pernah di aransemennya dan diproduksi PT Garuda Indonesia untuk diputar di Monas seperti seperti Tanah Airku, Manuk Dadali, dan Keroncong Kemayoran. Saat peresmian, Djarot juga memberikan penghargaan kepada 17 petugas Mechanical Electrical UPK Monas yang selama ini bekerja keras agar air mancur ini beroperasi lagi.

Air Mancur Monas  © 2017 brilio.net

Nah sebagai informasi, jika warga DKI Jakarta atau masyarakat ingin menyaksikan atraksi air mancur joget ini dapat mengunjungi Monas di akhir pekan. Air mancur ini hanya beroperasi pada Sabtu dan Minggu dengan dua kali pertunjukan yaitu setiap pukul 19.30 dan 20.30 WIB. Durasi pertunjukan berlangsung 30 menit.

Sebelum meresmikan air mancur, Djarot juga meresmikan toilet baru hasil kerjasama Pemda DKI Jakarta dengan Coca Cola melalui Coca Cola Foundation lewat program Indonesia SeGar. Dalam kesempatan ini, Djarot juga meresmikan gerakan #YukkeMonas.

Air Mancur Monas  © 2017 brilio.net

“Kami berharap hadirnya toilet ini bisa mendukung DKI Jakarta khususnya Monas memuliki fasilitas yang lebih lengkap dan nyaman, termasuk untuk saudara kita kaum difabel,” ujar Chief Executive Coca Cola Foundation Titie Sadarini.

Djarot juga masuk ke dalam Monas meninjau tempat penyimpanan bendera pusaka yang dilengkapi rolling door, humadifier sebagai alat kontrol suhu, dan kaca tebal.

 Yuk ke Monas!