Brilio.net - Keindahan Balai Taman Nasional Tanjung Puting memang menarik wisatawan. Bahkan baru-baru ini, kapal pesiar MV Le Laperouse berlayar untuk mengeksplorasi keeksotisan Tanjung Puting melalui alur Sungai Buluh.

Seperti dilansir dari siaran pers yang brilio.net terima, pada Selasa (8/1) lalu, rombongan merapat melalui perairan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. MV Le Laperouse total membawa sekitar 178 wisatawan mancanegara (wisman). Wisatawan asal Prancis mendominasi dengan 104 peserta. Wisatawan Australia sebanyak 15 orang, lalu ada 14 orang Amerika Serikat. Ada juga 12 warga Belgia hingga 11 orang wisatawan Swiss. Dari total komposisi 178 wisatawan, 90 persen orang turun mengeksplorasi pesona Tanjung Puting. Terbagi dalam 2 grup di antaranya 160 wisman masuk melalui Sungai Buluh Kecil dengan perahu karet.

Tanjung puting © 2019 brilio.net


“Kami tentu sangat gembira dengan kehadiran wisatawan MV Le Laperouse. Apalagi, mayoritas turun untuk menikmati keindahan Taman Nasional ini. Para wisatawan mengamati berbagai keindahan yang dimiliki Tanjung Puting,” ungkap Kadispar Kotawaringin Barat Wahyudi.

Tanjung puting © 2019 brilio.net


Bergerak dari MV Le Laperouse pukul 06.30 WIB, rombongan langsung menuju Camp Philomena. Di sana, mereka melihat aktivitas pemberian makan (feeding) orang utan. Sekitar pukul 11.00 WIB, rombongan pertama yang terdiri dari 80 wisman kembali ke kapal. Berikutnya giliran group 2 yang masuk pukul 13.15 WIB. Group ini melakukan susur Sungai Buluh Kecil untuk aktivitas serupa.
 
Selain menikmati feeding orang utan, Tanjung Puting ini memiliki banyak keunikan. Kawasan ini juga menjadi habitat bekantang dan kera. Ada juga beragam burung. Koleksi floranya juga sangat kaya. Pada 2018, Tanjung Puting berhasil melakukan 13 translokasi satwa liar. Rinciannya, 10 orang utan, satu buaya sapit, satu buaya muara, juga satu ekor macan dohan.
 

Tanjung puting © 2019 brilio.net


“Ada banyak aktivitas yang dilakukan wisatawan MV Le Laperouse. Sebab, kawasan Tanjung Puting terkenal sebagai cagar biosphare. Hutan tropis di sini juga sangat indah. Kami berharap akan ada lagi kunjungan cruise setelah ini,” tutur Wahyudi lagi.
 
Hampir seharian buang sauh di perairan Kumai, MV Le Laperouse melanjutkan perjalanan pukul 19.30 WIB. Mengawali start dari Singapura, MV Le Laperouse juga berkunjung ke beberapa destinasi terbaik di nusantara. Selain Tanjung Puting, ada Banyuwangi, Badas Sumbawa, Pulau Mojo, Pink Beach, dan Taman Nasional Komodo. Berikutnya, Banda Neira dan Kei Island di Maluku, hingga Triton Bay Papua. Setelah puas mengeksplorasi nusantara dari 4-24 Januari, MV Le Laperouse lalu keluar menuju Australia.

Tanjung puting © 2019 brilio.net


Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional II Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Reza Fahlevi mengungkapkan, kehadiran kapal pesiar MV Le Laperouse di Tanjung Puting menjadi bukti betapa eksotisnya destinasi tersebut.

“Tanjung Puting ini adalah destinasi luar biasa. Keindahan alam lengkap dengan satwanya luar biasa. Tanjung Puting sangat layak menjadi destinasi utama cruise. Sebab, profil yang dimiliki oleh Tanjung Puting ini sangat bagus,” terang Reza.