Brilio.net - Potensi wisata di Indonesia begitu beragam. Mulai dari keindahan alam pegununganan, lautan, hingga wisata budaya dengan mengunjungi desa wisata yang memiliki keindahan beragam.

Saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah mengembangkan desa wisata yang ada di seluruh Indonesia. Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengatakan pihaknya menargetkan hingga 2024, akan mengembangkan 244 desa wisata agar maju, mandiri dan tersertifikasi.

"Desa wisata yang berbasis komunitas atau comunity base-base tourism juga dapat menjadi jawaban atas tantangan wisata berkelanjutan dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan ekonomi masyarakat lokal. Karena itulah, Kemenparekraf mendukung pengembangan pengembangan desa wisata di Indonesia," ucap Sandiaga Uno dalam jumpa pers Virtual Indonesia: Surga yang Tersembunyi, baru-baru ini.

Dari banyaknya potensi desa wisata di Indonesia, Kemenparekraf dibantu oleh platform wisata, traval.co telah mengidentifikasi sepuluh di antaranya sebagai surga tersembunyi yang tentunya memiliki ciri khas sendiri mengenai budaya dan keindahan alamnya.

Salah satunya adalah Desa Ngilngof di Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku. Di desa tersebut terdapat Pantai Ngurbloat menjadi destinasi andalan utama. Pantai tersebut pasirnya sangat halus sepanjang 3 hingga 5 kilometer.

"Pantai ini juga disebut sebagai pantai yang pasirnya paling halus diseluruh pantai yang ada di Indonesia. Mereka yang sudah datang bahkan nggak mau pulang lagi," ujar Manajer Pengelola Desa Wisata Ngilngof, Ronald Teto.

Selain pantai, ada juga wisata alam bawah laut yang menjadi daya tarik wisatawan terutama bagi pencinta snokrling. Ada pula wisata lainnya yang menarik untuk dinikmati. "Kami menyiapkan paket wisata live in di Ngilngof, jadi nanti tamu nginap di rumah warga, ikut petugas beraktivitas," tambahnya.

Selain Desa Ngilngof, ada pula sembilan desa wisata lainnya yang memiliki daya tarik tersendiri. Seperti Desa Pulau Baguk (Kepulauan Banyak, Aceh Singkil); Kawasan Desa Nanas Madu (Pemalang, Jawa Tengah); Desa Belibak (Anambas, Riau); Desa Karangduwur (Kebumen, Jawa Tengah); Desa Adat Bayan (Lombok Utara, NTB); Kawasan Desa Kabola (Alor, NTT); Desa Aisandami (Teluk Wandama, Papua Barat; Desa Kawasan Bajo Mola (Wakatobi, Sulawesi Tenggara); dan Desa Sebujit (Bengkayang, Kalimantan Barat).

Namun, mengingat saat ini angka kasus Covid-19 semakin meningkat dan banyak masyakat yang belum berani bepegian jauh, Kemenparekraf memberi solusi dengan menggelar tur virtual ke sepuluh desa wisata secara gratis.

Deputi Bidang Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya menjelaskan tur virtual ini akan berlangsung pada 30 Januari--28 Februari 2021 setiap Sabtu dan Minggu, pukul 10.00 WIB. Melalui Virtual Indonesia, peserta tur akan diajak mengenal lokasi-lokasi desa wisata terbaik #DiIndonesiaAja dengan cara berbeda dari biasanya.

"Setiap tur juga akan melibatkan komunitas pariwisata lokal yang berperan sebagai pemandu. Kegiatan itu tidak hanya menyajikan acara virtual melainkan adanya mendonasi untuk membangun desa terkait," tandas Nia.