Brilio.net - Kelenteng biasanya merupakan tempat beribadah orang Tionghoa terutama bagi yang beragama Konghucu dan Buddha. Banyak orang yang mengetahui bahwa Konghucu adalah sebuah kepercayaan. Padahal, Konghucu telah diresmikan oleh Indonesia sebagai agama melalui Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000.

Salah satu kelenteng yang terkenal dan banyak dikunjungi oleh wisatawan adalah Kelenteng Fuk Ling Miau. Berlokasi di Gondoman, Kota Yogyakarta, Kelenteng Fuk Ling Miau merupakan warisan budaya Yogyakarta pada 15 April 1999 dengan kategori tempat ibadah dari 10 bangunan cagar budaya Yogyakarta lainnya.

kelenteng Fuk Ling Miau © 2022 brilio.net

foto: brilio.net/Ricka Milla Suatin

"Kelenteng Fuk Ling Miau lebih dikenal dengan sebutan Kelenteng Gedomanan. Dibuat pada tahun 1846, dulunya Kelenteng Fuk Ling Miau adalah sebuah rumah buatan masyarakat Cina di Jogja dan kelenteng ini juga diberikan kepada permaisuri dari Sri Sultan Hamengkubuwono II yang merupakan keturunan Cina", ujar Bik Ming Kelenteng Fuk Ling Miau saat diwawancari brilio.net pada Jumat (28/10).

Fuk Ling Miau memiliki arti kelenteng tiada tara. Diambil dari kata 'fuk' berarti berkah, 'ling' berarti tiada tara, dan 'miau' berarti kelenteng. Bangunan fisik Kelenteng Fuk Ling Miau merupakan kombinasi arsitektur dari Cina dan Jawa.

Nuansa Cina didapat dari tulisan, patung dewa, dan gambaran alam daerah Cina. Sedangkan nuansa Jawa didapat dari bagian atap sumur langit. Ciri khas kelenteng ini terdapat pada keberadaaan sepasang naga langit yang menghadap mutiara api serta cat warna merah kuning simbol dari keharmonisan.

 

kelenteng Fuk Ling Miau © 2022 brilio.net

foto: brilio.net/Ricka Milla Suatin