Brilio.net - Kalau kita bicara Jember, Jawa Timur, pasti yang terlintas dipikiran kita adalah event Fashion Carnaval. Ya, Jember Fashion Carnaval (JFC) ini merupakan ajang kelas dunia dan tentu saja ditunggu-tunggu oleh para wisatawan. Dan tidak lama lagi, JFC ke-16 akan segera digelar pada 9-13 Agustus 2017 sekaligus akan ditetapkannya Jember sebagai Kota Karnaval.

Penyelenggaraan event tahunan JFC ke-16 kali ini mengangkat tema 'Victory Unity in Diversity' dan mendapat dukungan dari Kemenpar dengan menjadikan Jember sebagai Kota Karnaval berkelas dunia. Hal itu menjadin Jember setaraf dengan kota-kota karnaval internasional lainnya seperti Rio de Janeiro, Brasil.

Menpar Arief Yahya mengatakan, JFC sudah berkiprah selama 16 tahun dan menginspirasi banyak karnaval di Tanah Air serta memiliki sederet prestasi internasional sehingga sangat layak dipromosikan ke tingkat global.

"Semua orang mengakui JFC berkelas dunia. Untuk mewujudkan itu Kemenpar menetapkan Jember sebagai Kota Karnaval," kata Arief Yahya beberapa waktu lalu.

JFC © 2017 brilio.net

Dari sisi cultural value, kreativitas JFC sudah diakui dunia hal ini terbukti dengan diraihnya sederet penghargaan internasional sebagai best national costume dengan inspirasi dari berbagai daerah di Tanah Air. Di antaranya Bali (best national costumemister international 2010 di Indonesia); Toraja Karembau (best national costume man hunt international 2011 di Korea Selatan); Papua (best national costume mister universe model di Republika Dominica); Borneo (best national costumemiss supranational 2014 di Polandia).

Selain itu Lampung (best national costumemiss international 2014 di Tokyo, Jepang dan best national costume miss grand international 2016 di Las vegas, USA); Toraja Tongkonan (best national costume miss supranational 2015 di Polandia); Borobudur (best national costumemiss universe 2015 di Florida,USA); Betawi (best national costume miss tourism international 2016 di Malaysia); dan Garuda (top 5 national costume miss universe 2016 di Philipina).

Portopolio bisnis pariwisata Indonesia bersumber pada daya tarik budaya (culture) 60%, alam (nature) 35%, dan daya tarik buatan manusia (manmade) 5% yang dikembangkan dalam produk wisata berupa event tourism dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), sementara itu kegiatan JFC 2017 akan meliputi yang meliputi exhibition, carnival, conference, dan concert.

Menurut Presiden JFC Dynand Fariz, tema JFC ke-16 tahun ini 'Victory Unity in Diversity' melambangkan kemenangan Indonesia dalam berbagai kompetisi dunia yang diikuti oleh 50 hingga 80 negara atas diraihnya best national costume male dan female peagant.

"Victory juga menggambarkan kemenangan atas keberhasilan bangsa Indonesia menyatukan berbagai perbedaan (Bhinneka Tunggal Ika) ke dalam bingkai NKRI," kata Dynand Fariz yang juga sebagai Ketua Asosiasi Karnaval Indonesia (AKARI).

Selama 16 tahun JFC berkiprah, menurut Dynand Fariz, telah diperoleh sekitar 12-13 penghargaan internasional di antaranya dalam ajang International Carnaval de Victoria 2016 di Seychelles-Afrika hanya kalah dengan Notting Hill (USA) dan (Reunion) France sekaligus sebagai satu-satunya negara di Asia yang berhasil masuk peringkat tiga besar.

Penyelenggaraan JFC ke-16 akan dimeriahkan dengan acara pembukaan berupa defile yang menampilkan antara lain para penari dan pemain gamelan Sriwijaya (dukungan dari Pemprov Sumatera Selatan (Sumsel), dilanjutkan dengan JFC International Exhibition, JFC International Conference, JFC Kids Carnival, JFC Artwear Carnival, Wonderful Archipelago Carnival Indonesia (WACI), dan ditutup dengan JFC Grand Carnival.