Brand fashion ajak seniman lokal kolaborasi, hasilnya keren

Brand fashion ajak seniman lokal kolaborasi, hasilnya keren

Brilio.net - Sebuah brand streetwear Thanksinsomnia baru saja menggandeng seniman muda berbakat Alipjon untuk koleksi terbaru. Mengusung Living Raw, Thanksinsomia mempersembahkan koleksi terbarunya. Founder Thanksinsomnia Mohan Hazian mengatakan kolaborasi ini bertujuan untuk memajukan industri kreatif Tanah Air.

"Alipjon adalah seorang seniman muda dengan karya-karya khas dan menarik. Oleh karena itu, ketika ada kesempatan berkolaborasi, kami merasa ini adalah momen pas. Hal ini terbukti saat kami mulai berkarya, ada kesamaan semangat yang membuat kolaborasi ini semakin menyenangkan dilakukan," ujarnya kepada media.

Dalam kolaborasi ini, Alipjon disediakan ruang khusus yang disebut Terminal C di kantor Thanksinsomnia. Dalam ruangan di lantai 3 itu, seniman muda berusia 28 tahun itu memulai menuangkan ide dengan melukis di atas kanvas putih sepanjang 2 x 1,5 meter.

Thanksinsomnia  2019 brilio.net

Thanksinsomnia
2019 brilio.net/Syifa



Seniman dengan nama lengkap Alif Dhita ini menorehkan kreativitasnya, termasuk membuat sebuah lingkaran yang berisi logo khas seniman, dan smiley milik Thanksinsomnia.

Logo Alipjon menggambarkan bentuk dirinya yang tengah berdiri dengan tiga kepala berwarna berbeda: hitam, silver, dan putih. Selain itu ada juga bentuk menyerupai sayap malaikat di bagian belakang. Logo smiley khas Thanksinsomnia juga khusus dibuat Mohan sebagai penggambaran dirinya.

Thanksinsomnia  2019 brilio.net

Thanksinsomnia
2019 brilio.net/Syifa

Cetak lingkaran berbahan kanvas itu digunting satu per satu, lalu diletakkan di sisi sneakers Renzil yang menjadi media pertama kolaborasi Thanksinsomnia x Alipjon. Sementara pada sneakers Bone, sentuhan Alipjon pada tongue.

Karya lain dari kolaborasi ini adalah kaus dengan empat desain berbeda. Desain pertama yakni Kompetitive Nature bercerita tentang kompetisi sehat Alipjon dan Mohan yang tiba-tiba muncul dalam kolaborasi. Alipjon menitipkan pesan, dalam cara yang sehat, kompetisi bisa menghasilkan sesuatu yang positif.

Desain kedua adalah Sensor, yang berangkat dari keresahan Alipjon dengan aktivitas tentang lembaga sensor di Tanah Air. Ia merasa aktivitas sensor sudah terlewat batas, sehingga mengaburkan inti dari sebuah cerita. Oleh karena itu, desain yang muncul salah satunya adalah tulisan LIEZ di dalam sebuah kotak yang menyerupai televisi.

Thanksinsomnia  2019 brilio.net

Thanksinsomnia
2019 brilio.net/Syifa

Desain ketiga adalah Living Raw yang muncul ketika Alipjon memulai berkarya di Terminal C. Aktivitasnya yang tak terkendali coretan di baju, dan cat-cat yang tumpah membuat kesan raw pada dirinya. Dari sana, Mohan memutuskan untuk membuat desain khusus yang merepresentasik workwear Alipjon.

Desain keempat adalah Primitive Face yang memang menjadi ciri khas Alipjon. Desain ini bagian dari kecintaan Mohan terhadap karya-karya Alipjon, yang akhirnya muncul di kaus untuk bisa dimiliki oleh banyak orang.

Tak hanya di kaus, Primitive Face juga muncul pada trucker jacket dengan siluet oversized di atas dan fit di bagian bawah.

Bentuk lain adalah asbak, karya Alipjon dan gelas dari Mohan. Sentuhan seni di benda-benda ini muncul sesederhana percakapan di antara dua sahabat. Obrolan tentang masa lalu yang berisi dosa, kesalahan baik dari Alipjon dan Mohan tumpah begitu saja di atas coretan asbak dan gelas.

Terakhir adalah bangku mancing besar dan kecil yang masing-masing mendapat sentuhan flouro khas Alipjon.

Di dalam kolaborasi ini, saya menampilkan sebuah pesan dan propaganda. Ada keresahan dari diri saya tentang kondisi saat ini, dan ini adalah pandangan saya, ujar Alipjon.

Sementara itu, menurut Mohan ketika seseorang memiliki produk dari hasil karyanya tandanya ia tersebut memiliki cerita.

Ketika punya barang ini, kalian punya cerita, karena bukan seperti produk Thanksinsomnia biasa yang sekadar desain. Produk ini punya banyak cerita, ada konflik, ada gembira. Dengan kata lain, kalian juga membeli cerita," ucap Mohan.

Produk-produk ini memiliki kuantitas terbatas. Sneakers kolaborasi Thanksinsomnia x Alipjon, misalnya, hanya tersedia 200 pasang. Kemudian, setiap desain kaus kolaborasi tersedia 200 potong. Lalu jacket trucker tersedia 88 potong.

Karya lain juga memiliki kuantitas terbatas yakni, gelas, 35 buah; asbak, 26 buah; bangku besar dan kecil, masing-masing 4 buah.

Produk ini adalah edisi terbatas, sehingga tidak akan dibuat lagi, kata Mohan.

Sementara itu, untuk masing-masing harga produk ini berbes, kaus, Rp 80.000, jacket, Rp 400.000, bangku besar, Rp 500.000, bangku kecil, Rp 300.000, gelas, Rp Rp 250.000, asbak, Rp 150.000, sneakers Bone Hi, Rp 450.000, dan sneakers Renzil, Rp 420.000.

Produk kolaborasi Thanksinsomnia x Alipjon dirilis dan dapat dibeli mulai tanggal 26 Oktober 2019 di gerai offline.

(brl/vin)

tags

Advertising
Advertising
STORIES