Brilio.net - Di era digital sekarang ini, segala aktivitas manusia sangat dimudahkan. Salah satunya adalah sengan banyaknya aplikasi online shop yang tak mengharuskan seorang konsumen datang ke mal. Hanya dengan sentuhan jari saja, sudah dapat barang yang diinginkan.

Menurut Psikolog, Ajeng Raviando, era yang serba instan ini justru membuat seseorang menjadi konsumtif. Untuk mengurangi perilaku konsumtif, ia pun mengatakan ada kaitannya dengan pola asuh dari orangtua.

"Ada yang harus kita ubah mindsetnya. Mereka (millenials) belum mengerti pentingnya uang. Kalau memang menghasilkan uang gimana membelanjakan uang yg baik. Penyadatan seperti itu dari orangtuanya dulu, misalnya menekankan bahwa cari uang tidak gampang," paparnya kepada brilio.net.

Penyadaran millenials dari perilaku konsumtif memang harus dilakukan, karena seseorang akan lebih menghargai kerja keras. Ia pun menekankan bahwa penyadaran itu memang harus dimulai dari kedua orangtua.

"Contoh nyata yang sangat berharga, misalnya papa dan mamanya menabung, atau ceritain aja dulu ketika kuliah atau ketika kerja bahwa menabung itu banyak manfaatnya, sehingga punya pondasi gimana pentingnya menabung tadi, jadi dimulai dari orangtua," jelasnya.

Akibat dari masyarakat yang memiliki perilaku konsumtif nantinya akan memiliki gangguan kecemasan. Dan biasanya itu terjadi pada seseorang yang gila belanja atau yang biasa disebut Shopaholic. Biasanya orang tersebut karena gengsi dan sudah mengeluarkan biaya lebih besar dibanding pendapatannya.

"Akan timbul kecemasan bila seseorang tidak melakukan belanja, atau tidak ngopi di suatu tempat jadi tidak gaul. Biasanya timbul ganguan kecemasan kalau tidak membeli sesuatu," ungkapnya.