Brilio.net - Lift adalah salah satu penemuan terbesar umat manusia sepanjang masa. Dengan lift kita bisa naik ke lantai 50 tanpa buang banyak energi dan menyingkat waktu tentunya. Tapi kamu tahu nggak sih kalau pembuat lift nggak cuma peduli pada faktor teknik, karena mereka juga memedulikan efek psikologis penumpangnya.

Dulu, saat awal-awal ditemukannya lift, orang berdiri di dalamnya hanya bengong tanpa memandang apapun sambil menunggu sampai ke lantai tujuan. Yang bisa mereka pikirkan adalah ketakutan alami jatuh dari lift yang menggantung di udara tanpa sokongan apapun kecuali kabel.

Cermin Lift © 2017 vagabomb.com

Untuk meredam ketakutan itu maka dipasanglah cermin, seperti yang ditemukan di semua lift masa kini. Tujuannya untuk mengalihkan perhatian dan pikiran yang nggak-nggak. Selain itu, cermin bisa memberi mereka sedikit kegiatan, menata rambut, membenarkan makeup atau selfie misalnya.

"Cermin juga membantu mengurangi perasaan claustrophobia di mana merasa takut saat berada di ruang tertutup," kata pakar seperti brilio.net lansir dari Vagabomb, Jumat (10/2).

Kofikab Payne, seorang pengguna Quora menguatkan anggapan tujuan dari adanya cermin adalah lebih kepada aspek psikologi daripada aspek mekaniknya.

"Awalnya orang mengeluh karena menganggap kecepatan lift sangat lamban padahal itu hanya perasaan mereka saja. Kecepatannya baik, hanya manusianya yang sedikit 'gila'," ungkapnya.

Dari keluhan tersebut kemudian para ilmuwan juga menyampaikan keluhan tentang lift yang ia terima. Dari analisis yang ada mereka menyimpulkan bahwa semua keluhan berawal dari bengongnya mereka saat berada di dalam lift.

Jadi besok saat kamu berada di dalam lift dan menemukan dirimu sedang menata rambut ingatlah bahwa kamu telah jatuh ke dalam permainan psikologi perusahaan pembuat lift.