Brilio.net - Virus Corona atau COVID-19 saat ini menjadi permasalahan serius di beberapa negara, salah satunya adalah Italia. Bagaimana tidak, Negeri Spageti ini menjadi salah satu negara dengan tingkat infeksi Virus Corona terbanyak kedua setelah China.

Dilansir brilio.net dari bbc.com, Kamis (19/3), total ada 35.713 kasus yang dikonfirmasi di Italia dengan lebih dari 4.000 dinyatakan sembuh. Lombardy merupakan wilayah yang cukup parah dilanda Virus Corona, tercatat angka kematian dalam satu hari mencapai 319.

Kini Italia kembali mencatat rekor terkait pandemi Corona. Sebanyak 475 nyawa melayang dalam 24 jam, tertinggi di dunia dalam kurun sehari. Dilansir dari liputan6.com, angka tersebut membuat jumlah meninggal terkait Corona di Italia mencapai 2.978. Hingga Kamis (19/3) pukul 01.00 WIB, kasus virus Corona di Italia mencapai 35.713 dengan 2.978 meninggal dan 4.025 pulih.

Seperti diketahui, Italia masuk sebagai salah satu negara yang menerapkan sistem lockdown. Meski demikian, upaya tersebut belum menunjukkan hasil atau perkembangan yang signifikan terkait jumlah kasus. Statistik menunjukkan 820 orang di Italia langsung meninggal setelah terinfeksi COVID-19 dalam 48 jam terakhir.

Tingginya korban Corona di Italia memang sangat mengkhawatirkan. Terlebih Tiongkok tidak pernah mencatat jumlah meninggal sebanyak itu ketika berada di puncak krisis pandemi virus Corona beberapa waktu lalu.

Italia adalah negara yang paling parah terkena dampaknya di dunia setelah China, tempat virus itu berasal akhir tahun lalu. Setidaknya 8.758 orang telah tewas, sebagian besar di Cina.

Sebagian besar dari lebih dari 200.000 kasus yang dikonfirmasi, 80%  telah terjadi di Eropa dan Pasifik Barat, yang meliputi sebagian besar Asia. WHO menyampaikan banyak negara yang telah mengambil langkah tegas untuk mengurangi penyebaran Corona.

"Tetapi untuk menekan dan mengendalikan epidemi, negara-negara harus mengisolasi, menguji, merawat dan melacak," kata kepala WHO Tedros Ghebreyesus, seperti dilansir dari bbc.com.

WHO juga menyebutkan, meski sudah menerapkan lockdown, namun Italia masih mencapai angka besar dalam kematian karena Corona. Direktur kedaruratan WHO, Mike Ryan menyampaikan ini merupakan jumlah kasus yang mencengangkan. Hal ini mungkin disebabkan karena sistem kesehatan dan tingginya jumlah lansia di Italia.