Brilio.net - Pemahaman orang mengenai bumi terbagi menjadi dua kelompok, yakni bumi itu bulat dan bumi itu datar. Sangat jarang terdengar seorang yang menganut teori bumi datar 'bertaubat' dan berpaling dari teori konspirasi tersebut. Salah satunya adalah Mike Hughes. Sejak lama ia sudah meyakini bahwa bumi itu datar, bahkan ia berusaha untuk membuktikannya dengan beberapa kali membuat roket sendiri agar bisa membuktikan bahwa apa yang diyakininya selama ini adalah benar.

Pembuktian Mike Hughes terhadap bumi datar harus terhentikan lewat aksinya yang cukup menegangkan pada Sabtu (22/2). Sebelum aksinya dimulai, Hughes menyebut bahwa dirinya adalah orang paling berani di dunia. Bagaimana tidak, dengan roket buatannya itu ia memberanikan diri untuk meluncur dari ketinggian 5.000 kaki. Namun sayang, aksinya itu gagal, Mike Hughes meninggal dunia.

Aksi tersebut terekam jelas, dalam postingan penulis lepas Justin Chapman. Terlihat, parasut yang terpasang pada roket buatan Mike itu terlepas setelah diluncurkan dan kemudian beberapa saat kemudian Hughes terjatuh dari udara di atas sebuah gurun, dekat Barstow, California.

 

 

"Semua orang terpana. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan," kata Chapman kepada LA Times, mengatakan bahwa dia percaya Hughes tidak sadarkan diri dan mencatat bahwa tidak ada parasut cadangan yang diluncurkan.

The Science Channel, yang telah mencatat upaya Hughes untuk sebuah pertunjukan yang disebut Homemade Astronauts, mengonfirmasi kematiannya, dengan mengatakan, "Selalu impiannya untuk melakukan peluncuran ini & Science Channel ada di sana untuk mencatat perjalanannya."

Hughes, yang memegang Guinness World Record untuk lompatan tanjakan limusin terpanjang untuk lompatan 103 kaki di bentangan Lincoln Town Car pada tahun 2002, telah berupaya untuk mencapai tempat di mana atmosfer bumi bertemu dengan ruang angkasa, sekitar 62 mil di atas permukaan bumi. Pada 2018 silam, Mike Hughes melakukan peluncuran dengan ketinggian 1.900 kaki.

Hughes adalah sosok yang dikenal dengan teori konspirasinya mengenai bumi dan bulan yang datar. Pada 2018 silam, Hughes sempat menyampaikan keinginannya kepada AP, dimana ia ingin melakukan peluncuran karena merasa sangat yakin bahwa bumi itu datar.

"Apakah saya percaya bahwa bumi itu datar? Saya percaya itu. Apakah saya sudah mengetahuinya secara pasti? Tidak, itulah sebabnya saya ingin ke ruang angkasa," ujar Hughes.

Dilansir brilio.net dari buzzfeednews.com, Senin (24/2), seorang perwakilan PR, Darren Shuster membantah Mike Hughes terhadap bumi datar. Ia mengatakan bahwa teorinya itu telah membantu Hughes untuk mengumpulkan uang, namun dia tidak benar-benar mempercayai hal itu.

"Kami menggunakan bumi datar sebagai aksi kehumasan," kata Darren Shuster.

"Dia benar-benar pemberani dasawarsa sebelum misi roket putaran terbaru. Flat Earth memungkinkan kita untuk mendapatkan begitu banyak publisitas sehingga kita terus berjalan! Aku tahu dia tidak percaya pada bumi yang datar," sambungnya.

Pada Agustus 2019, Mike Hughes mengatakan kepada Space.com bahwa peluncurannya itu terinspirasi oleh Presiden Trump, namun kembali lagi, lagi pada pernyataan Hughes sebelumnya kepada AP, bahwa rencananya adalah untuk membuktikan teori yang dianutnya itu.

"Saya percaya Bumi itu datar," kata Hughes kepada Space.com. Tapi "Bumi datar ini tidak ada hubungannya dengan peluncuran roket uap," tambahnya. "Tidak pernah. Tidak akan pernah. Aku pemberani!"

Untuk membangun roket bertenaga uap tersebut Hughes harus bekerja sama dengan kontraktor umum Waldo Stakes. Peluncuran roket tersebut sempat dibatalkan karena masalah cuaca, hingga akhirnya dijadwalkan ulang.

Dalam sebuah video promosi yang diposting oleh Science Channel. Hughes memamerkan roket yang akan ia gunakan pada hari Sabtu dan kendaraan yang digunakan untuk naik 62 mil.

"Kami pikir kecepatan tertinggi akan 425 mil per jam," kata Hughes tentang peluncuran.

"Orang-orang bertanya kepada saya mengapa saya melakukan hal-hal seperti ini, dan pada dasarnya itu hanya untuk meyakinkan orang bahwa mereka dapat melakukan hal-hal luar biasa dengan hidup mereka, dan mungkin itu mendorong orang melakukan hal-hal yang biasanya tidak mereka lakukan, tidak dilakukan dalam kehidupan mereka, dan mungkin itu akan menginspirasi orang lain," kata Hughes di akhir video.