Brilio.net - Wabah virus Corona tengah menjadi ancaman bagi masyarakat dunia. Hampir setiap waktu, tiap negara melaporkan penyebaran virus Corona di negaranya. Kabar ini terus diperbincangkan hingga menyita perhatian dunia internasional. Hal tersebut tentunya semakin membuat masyarakat panik dan khawatir.

Di negara Inggris misalnya, jumlah kasus virus Corona telah meningkat lagi dan laporan mengatakan bahwa kematian keenam telah terjadi akibat penyebaran virus tersebut. Pria itu, yang berusia awal 80-an, memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Selain itu, Menteri Kesehatan Junior dan Anggota Parlemen Konservatif Nadine Dorries mengatakan dia telah didiagnosis positif virus Corona. Dorries, anggota parlemen pertama yang dites positif, mengatakan dia telah mengambil semua tindakan pencegahan yang disarankan setelah mencari tahu dan melakukan isolasi sendiri di rumah.

Melansir BBC, Rabu (11/3), Dorries, yang telah menjadi anggota parlemen sejak 2005, mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Saya dapat mengonfirmasi bahwa saya telah dites positif terkena virus Corona."

Dia menambahkan, "Kesehatan Masyarakat Inggris telah mulai melacak kontak secara terperinci dan departemen serta kantor parlemen saya dengan cermat mengikuti saran mereka."

Di sisi lain, Sekretaris Kementerian Kesehatan Matt Hancock menulis di akun Twitternya bahwa dia (Nadine) telah "melakukan hal yang benar" dengan mengisolasi diri di rumah dan berharap dia pulih.

Dia menambahkan, "Saya mengerti mengapa orang khawatir tentang penyakit ini. Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk membuat orang tetap aman, berdasarkan ilmu pengetahuan terbaik."

 

Virus Corona di Inggris.

Menteri Kesehatan Inggris  © 2020 liputan6.com ; freepik.com

Sebanyak 373 kasus Inggris telah diumumkan, dengan sembilan kasus selanjutnya dikonfirmasi oleh pejabat kesehatan di Wales kemudian. Sementara itu, maskapai telah menghentikan ribuan penerbangan termasuk ke dan dari Italia setelah negara itu diisolasi.

British Medical Association mengatakan pemantauan rutin terhadap kondisi kesehatan jangka panjang mungkin harus berhenti untuk memungkinkan dokter untuk "fokus pada pasien yang paling sakit".